No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Seputar Jatim
    • Berita Daerah
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Seputar Pesantren
  • Tentang Kami
    • Sejarah Ormas LDII
  • Daftar Website LDII
  • Hubungi Kami
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Seputar Jatim
    • Berita Daerah
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Seputar Pesantren
  • Tentang Kami
    • Sejarah Ormas LDII
  • Daftar Website LDII
  • Hubungi Kami
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Edukasi

LDII Perkokoh Pancasila sebagai Ideologi Asli Bangsa Indonesia

October 1, 2021
in Edukasi, Nasional
1 0
A A
0
Ketua Umum DPP LDII. KH Chriswanto Santoso mengingatkan kembali peran ormas Islam untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan karakter bangsa, sebagaimana yang terdapat dalam butir-butir Pancasila. Dok: Lines Jatim.

Ketua Umum DPP LDII. KH Chriswanto Santoso mengingatkan kembali peran ormas Islam untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan karakter bangsa, sebagaimana yang terdapat dalam butir-butir Pancasila. Dok: Lines Jatim.

1
SHARES
1
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsaappTelegramLinkedin

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila tiap 1 Oktober identik dengan Gerakan Partai Komunis Indonesia (PKI). Gerakan tersebut menculik dan membunuh tujuh jenderal TNI AD serta beberapa korban lainnya pada 30 September 1965. Tujuannya ingin mengganti ideologi Pancasila dengan komunis.

“Peristiwa ini tercatat sebagai sejarah kelam Indonesia modern. Komunisme tidak lagi terlihat, tetapi sebagai ideologi ia tidak terlihat. Jadi negara ini harus tetap waspada,” kata Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso.

Kondisi terkini, tambah Chriswanto, bukan hanya komunisme yang menjadi bahaya laten bagi Pancasila. Paham lain seperti liberalisme maupun gerakan fundamentalisme berbasis agama pun bisa membahayakan ideologi bangsa ini. “Akibatnya, Pancasila memang masih jadi dasar negara, namun prilaku pejabat publik dan rakyatnya tak lagi Pancasilais,” ujar Chriswanto.

Chriswanto mencontohkan, liberalisme di satu sisi memang memiliki banyak hal positif. Misalnya, mendorong seseorang untuk memperoleh kesejahteraan melalui kompetisi. Namun, jika tanpa aturan tegas, liberalisme sangat memungkinkan yang kuat bakal menggusur yang lemah. Selain itu, liberalisme mendorong konsumerisme, yang bila tak dikendalikan berbuah pemborosan dan melakukan segala cara untuk memperoleh barang yang diinginkan.

Terkait liberalisme, Chriswanto telah bertemu dengan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj beberapa waktu lalu. Keduanya sepakat untuk membendung pengaruh liberalisme dan fundamentalisme, di lingkungan ormas masing-masing, “Ormas-ormas Islam berhadapan dengan dua kutub persoalan, yakni liberalisme yang diantaranya mendorong kebebasan individu, sementara di sisi lain terdapat fundamentalisme yang membuat seseorang tidak toleran terhadap perbedaan,” ujarnya.

Chriswanto pun menegaskan komunisme, liberalisme, sosialisme, dan fundamentalisme bukanlah ideologi asli suku-suku di Indonesia. ”Ideologi-ideologi itu diimpor. Disinilah Pancasila dan rakyat Indonesia diuji,” tambahnya. Liberalisme bisa membuat seseorang tak peduli sehingga semangat gotong-royong meluntur. Sementara fundamentalisme mendorong lunturnya sikap toleransi, menghargai, dan menghormati keyakinan lainnya. Akibatnya, kedamaian dan ketenteraman bangsa bisa terusik.

Untuk itu, ia mengingatkan kembali peran ormas Islam untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan karakter bangsa, sebagaimana yang terdapat dalam butir-butir Pancasila, “Pancasila digagas para pendiri bangsa sebagai kompromi, jalan tengah, dan mengambil intisari dari berbagai ideologi. Bahkan, nilai-nilai luhur bangsa Indonesia terhimpun di dalamnya. Inilah yang membuat bangsa Indonesia terus bersatu,” ujar Chriswanto.

Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko, saat membuka seminar nasional Pancasila di DPW LDII Jawa Timur, 21 April 2018. Dok: Lines Jatim.
Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko, saat membuka seminar nasional Pancasila di DPW LDII Jawa Timur, 21 April 2018. Dok: Lines Jatim.

Menguatkan Pancasila

Lantas, bagaimana Pancasila bisa dikuatkan? Menurut Ketua DPP LDII Singgih Tri Sulistiyono yang juga Guru Besar Sejarah Universitas Diponegoro (Undip), Pancasila jangan hanya berhenti pada tataran verbal, tetapi juga diamalkan.

“Dalam kontruksi keindonesiaan, yang pertama adalah bahwa sila pertama dari Pancasila harus menjadi pondasi sekaligus mewarnai sila-sila yang lain. LDII juga berpendapat sila pertama tidak dijadikan bingkai, tetapi sebagai pondasi,” ujarnya.

Menurut Singgih, menempatkan sila pertama Pancasila sebagai bingkai atau wadah, sangat berisiko mendorong pihak-pihak yang memiliki ideologi tertentu, mengubah ideologi negara. Hal tersebut, bisa menjadi bibit konflik yang berkepanjangan karena kondisi bangsa dan negara yang plural, baik dari sisi agama maupun kepercayaan. “Maka agama harus ditempatkan sebagai fundamen bukan wadah,” ujar Singgih.

Bagi Singgih, yang patut untuk menjadi bingkai dari konstruksi keindonesiaan adalah sila Persatuan Indonesia, “Dengan demikian, rumusannya adalah apapun agama yang dipeluk (sesuai Sila Pertama), apapun aktualisasi kemanusiaan yang dilakukan (Sila kedua), bentuk demokrasi apapun yang dijalankan (Sila keempat) dan model keadilan yang dibayangkan (Sila kelima) tetap dalam bingkai persatuan Indonesia atau NKRI (Sila ketiga),” ulasnya.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa jika sila pertama adalah pondasi, sila ketiga sebagai bingkai, sila kelima sebagai tujuan, maka sila kedua adalah aspek kemanusiaan, sila keempat mengenai demokrasi sebagai semangat dan cara mencapai tujuan berbangsa dan bernegara. Kelima sila tersebut tidak bisa dibeda-bedakan, namun saling melengkapi.

Bila disimpulkan, menurut Singgih, bangsa Indonesia akan rapuh tanpa Pancasila. Mengapa? Karena tidak punya pondasi religiusitas yang kuat sebagaimana sila pertama, dan bangsa Indonesia bercerai-berai karena tidak ada bingkai yang jelas seperti sila ketiga. Bangsa Indonesia juga kehilangan arah karena tidak punya tujuan yang jelas, sesuai sila kelima.

Bahkan tanpa Pancasila, bangsa Indonesia menjadi bangsa yang tidak beradab, karena tidak punya kemanusiaan, tidak memiliki gotong-royong, karena tidak ada sila kedua dan keempat. (kim/*)

ShareTweetSendShareShare

BERITA LAINNYA

Santri Ponpes Pondok Blawe mengikuti gerak jalan HUT ke-77 RI, Minggu (8/8). Dok: LDII Kediri.
Berita Daerah

Santri Ponpes Blawe Wakili Desa dalam Gerak Jalan HUT ke-77 RI

August 8, 2022
Acara Cooking Class dengan tema Masakan Cokelat Ala Keputrian (MACAN) yang diadakan oleh Remaja Putri PC LDII Semampir pada Minggu (7/8) di Masjid At-Taqwa.
Berita Daerah

Remaja Putri LDII Semampir Belajar Membuat Olahan Cokelat, Bekal Jadi Generasi Mandiri

August 7, 2022
Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) Kecamatan Patrang, Jember. Dok: LDII Jember.
Berita Daerah

LDII Jember Fasilitasi HIMPAUDI untuk Tingkatkan Kualitas Guru BTA

August 4, 2022

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Currently Playing
  • Trending
  • Comments
  • Latest
5 sukses ramadhan

Kunci 5 Sukses Ramadhan

June 9, 2016
Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (NU) dan PC LDII Kecamatan Badas bergotong royong memasang banner (spanduk) Ramadan, 2 April 2022. Dok: Kontributor KIM Kabupaten Kediri.

LDII dan NU Badas Gotong Royong Sambut Ramadan

April 2, 2022
Foto ilustrasi shalat malam (tahajud). Dok: Istimewa.

Menghidupkan Shalat Malam di Bulan Ramadhan

June 10, 2016
Ali Harsojo, juara pertama lomba menulis artikel Hari Buku Nasional (HBN) 2022, terima piagam penghargaan dari Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Timur, Arumi Bachsin, 22 Mei 2022. Dok: Lines.

Ali Harsojo, Kenalkan Budaya Literasi melalui Komponen Penggerak

May 23, 2022
Capai Rp 2 M per Hari, Perputaran Penghasilan Warga Kediri Saat Asrama Syarah Asma’ Allah Al-Husna

Capai Rp 2 M per Hari, Perputaran Penghasilan Warga Kediri Saat Asrama Syarah Asma’ Allah Al-Husna

4
Pelatihan Maktabah Syamilah PC LDII Kenjeran yang diselenggarakan di Aula Masjid At-taqwa, Wonokusumo, Surabaya, Rabu (9/3/2016).

LDII Tularkan Maktabah Syamilah pada Generasi Muda

4
⁠⁠⁠Profil Pondok Pesantren Gadingmangu

⁠⁠⁠Profil Pondok Pesantren Gadingmangu

4
Prof. Dr. Ir. KH. Mohammad Nuh, DEA saat menghadiri konsolidasi DPW LDII Jawa Timur.

LDII Jatim Kembangkan UBmart

4
Santri Ponpes Pondok Blawe mengikuti gerak jalan HUT ke-77 RI, Minggu (8/8). Dok: LDII Kediri.

Santri Ponpes Blawe Wakili Desa dalam Gerak Jalan HUT ke-77 RI

August 8, 2022
Lomba seni pencak silat tepak tilu Persinas ASAD, Minggu (7/8).

Lomba Seni Tapak 3 Persinas ASAD, Latih Fisik dan Kesabaran Anak

August 7, 2022
Acara Cooking Class dengan tema Masakan Cokelat Ala Keputrian (MACAN) yang diadakan oleh Remaja Putri PC LDII Semampir pada Minggu (7/8) di Masjid At-Taqwa.

Remaja Putri LDII Semampir Belajar Membuat Olahan Cokelat, Bekal Jadi Generasi Mandiri

August 7, 2022
Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) Kecamatan Patrang, Jember. Dok: LDII Jember.

LDII Jember Fasilitasi HIMPAUDI untuk Tingkatkan Kualitas Guru BTA

August 4, 2022

KOMENTAR TERKINI

  • www.ldiisampit.or.id on Bupati Jember Kagumi Akhlak Santri LDII
  • Daud on Ali Harsojo, Kenalkan Budaya Literasi melalui Komponen Penggerak
  • abdul salam on Zulkifli Hasan Bawa Aspirasi Ponpes Budi Utomo ke Senayan
  • abdul salam on Gubernur Khofifah Gelar Halalbihalal, Rajut Harmoni dan Kuatkan Sinergi Antarelemen Masyarakat
  • Admin_3 on TNI Bangun Kampung Pancasila Untuk Tanamkan Wawasan Kebangsaan

DPW LDII JAWA TIMUR

Jl. Gayungan VII No.11, Gayungan, Kec. Gayungan, Kota SBY, Jawa Timur 60235
Telepon: (031) 8285518

SEKRETARIAT
dpwldiijatim[at]gmail.com

KATEGORI

ARSIP

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Hubungi Kami

Hak cipta © 2022. Website Resmi DPW LDII Jawa Timur.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Seputar Jatim
    • Berita Daerah
    • Seputar Pesantren
    • Edukasi
    • Dakwah
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Organisasi
    • Lintas Daerah
    • Seputar Ramadhan
    • Hikmah
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Daftar Website LDII
  • Hubungi Kami

Hak cipta © 2022. Website Resmi DPW LDII Jawa Timur.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Go to mobile version