Sebanyak 15 ketua perguruan pencak silat yang tergabung dalam Paguyuban Pencak Silat Madiun berkumpul di Ballroom Aston Hotel Madiun dalam tajuk Silaturahim Syawal, pada Senin (7/4).
Kegiatan yang diinisiasi PERSINAS ASAD Jawa Timur dan Paguyuban Pencak Silat Madiun ini bertujuan untuk semakin mempererat tali silaturahim antar perguruan dan bersama-sama membina pencak silat.
Ketua Paguyuban Pencak Silat Madiun R. Moerdjoko H.W dalam sambutannya menerangkan bahwa paguyuban ini terbentuk sejak tahun 2013 bertujuan untuk mempererat persaudaraan. Menurutnya dengan terbentuknya Paguyuban Pencak Silat Madiun untuk menguatkan Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) dalam hal pembinaan perguruan pencak silat.
“Selain itu juga, tugas perguruan pencak silat ialah membantu menjaga Kamtibmas semakin kondisif, karena sesuai amanah pendahulu perguruan, bahwa insan pencak silat adalah penjaga kedaulatan NKRI,” ujar Moerdjoko yang juga menjabat Ketua Umum PSHT Pusat Madiun.
Moerjoko juga berpesan agar insan pencak silat khususnya di Madiun bisa menjaga dan menjadi contoh yang baik bagi masyarakat, sesuai yang diajarkan oleh para pendiri perguruan.
Sementara itu, Ketua Pengprov PERSINAS ASAD Jawa Timur Dedid Cahya Happyanto mengungkapkan rasa bangganya bisa berkumpul dengan para sesepuh perguruan yang ada di Madiun, sehingga ia bisa merasakan silaturahim dan mempererat persaudaraan.
“Sebagai insan Pencak silat tentunya kewajiban kita bersama mengawal empat pilar kebangsaan, dan kita bisa bersama-sama berkontribusi untuk NKRI. Melihat potensi Madiun, bukan tidak mungkin suatu saat menjadi ikon nasional dalam hal pencak silat,” ujar Dedid.
Ia menambahkan, semoga dengan kerjasama ini, dapat meningkatkan kemajuan pencak silat di Jawa Timur dalam hal prestasi dan budaya.
Acara Silaturahim Syawal antarperguruan pencak silat ini juga dihadiri Wakil Bupati Madiun Purnomo Hadi. Ia menyampaikan bahwa pencak silat di Madiun telah bersepakat bahwa pesilat adalah abdi masyarakat.
“Sebagai bukti komitmen kami dalam meningkatkan prestasi di kabupaten Madiun, kami akan memberikan bantuan sarpras ke seluruh Perguruan di Madiun,” ujar Purnomo.
Ia mengungkapkan bahwa sepuluh persen perguruan silat di Indonesia berada di Madiun. Bahkan, setiap Pemda Madiun selalu menampilkan kesenian budaya pencak silat dalam setiap acara. Ia juga mendorong agar pencak silat masuk dalam kurikulum sekolah, terutama senam jurus bagi pelajar.
“Ini adalah bagian edukasi bagi siswa untuk mengenal budaya asli Indonesia,” ungkapnya.
Purnomo menambahkan, Pemda Madiun juga akan mengakomodir para pemuda dari berbagai perguruan untuk aktif dalam kegiatan positif dan akan diwadahi dalam Paguyuban Pangeran Timur. Tujuannya agar di Madiun terwujud zero insiden, terutama yang disebabkan oleh insan pencak silat.
Adapun anggota Paguyuban Pencak Silat Madiun diantaranya Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda (PSHWTM), Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKSPI) Kera Sakti, Ki Ageng Pandan Alas, OCC. Pangastuti, Perisai Diri, Persaudaraan Setia Hati Tuhu Tekad (SHTT), PPS Betako Merpati Putih, Persaudaraan Sehati, IKS Pro Patria, Cempaka Putih, Persaudaraan Rasa Tunggal, Tapak Suci Putra Muhammadiyah, Pagar Nusa, dan PERSINAS ASAD.