Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) menggelar upacara peringatan Hari Bela Negara ke-75 Tahun di Halaman Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (19/12). Dalam upacara tersebut, Pemprov Jatim melibatkan sejumlah elemen masyarakat, salah satunya Pemuda LDII Jawa Timur.
“Kami menerima surat undangan dari Bakesbangpol Jatim agar Pemuda LDII mengirimkan tiga satuan setingkat pleton (SST) atau 93 orang untuk berpartisipasi dalam upacara Hari Bela Negara di Grahadi. Alhamdulillah kami menyanggupi tawaran tersebut,” ucap Candra Setya Buana, Ketua Pemuda LDII Jawa Timur.
Candra mengatakan bela negara tak hanya berperang mengangkat senjata. Bagi generasi milenial, bela negara bisa dilakukan dengan memanfaatkan semua potensi yang dimilikinya untuk berkontribusi nyata terhadap pembangunan bangsa di berbagai macam sektor.
Candra juga mengungkapkan, LDII telah menjalin kerjasama dengan TNI dan Polri untuk memberi wawasan kebangsaan dan kader bela negara pada generasi muda di wilayah Surabaya, Sidoarjo dan Jember.
“Dan tidak hanya itu, di berbagai wilayah juga Pemuda LDII turut andil dalam kontribusi nyata kepada bangsa dan negara dengan prestasi mengharumkan nama bangsa serta menjadi agent of change bagi generasi muda bangsa,” pungkasnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bertindak sebagai inspektur upacara menyampaikan amanat Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, bahwa Peringatan Hari Bela Negara sebagai momentum untuk bersatu berkontribusi positif demi Indonesia maju.
“Tantangan ke depan semakin tak terduga, kita bukan hanya menghadapi ancaman fisik, tetapi juga ancaman yang tak kasat mata, pandemi, konflik global, revolusi teknologi hingga krisis iklim yang telah membawa dampak dan resiko ketahanan negara,” katanya.
Khofifah menegaskan generasi bangsa harus memiliki jiwa bela negara sebagai pilar utama yang menjadikan generasi tangguh dan cerdas dalam menghadapi situasi yang tidak menentu. Semangat bela negara bukan hanya tanggung jawab aparat pertahanan, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat. Ini adalah tugas bersama dalam menjaga kesatuan dan persatuan NKRI.
Bela negara bukan hanya terkait aspek militer, tetapi harus lebih luas merangkul semua lapisan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Setiap tindakan, sekecil apapun, yang dilandasi cinta kepada bangsa dan negara, cinta kepada Pancasila dan NKRI adalah wujud kongkret bela negara.