Munas VIII LDII yang berlangsung selama tiga hari di Balai Kartini Jakarta telah memilih kembali Prof. KH. Abdullah Syam, M.Sc, APU sebagai Ketua Umum DPP LDII periode 2016-2021, Jumat (10/11).
Ir. H. Chriswanto Santoso selaku Ketua Sidang Munas, menyerahkan panji LDII kepada Ketua Umum terpilih di hadapan 1.500 peserta Munas.
Pada penutupan munas, pria yang juga menjabat Ketua DPP LDII itu juga menyampaikan laporan rekomendasi hasil pembekalan materi selama Munas berlangsung dan Focus Group Discussion pra-Munas, pada September lalu.
Ia menyampaikan, bahwa LDII kini tengah mencermati perubahan ekskalasi peradaban yang terjadi. Dengan kondisi yang membuat informasi dan komunikasi bebas inilah, LDII berpandangan bahwa ada hal-hal yang tidak boleh berubah seperti nilai-nilai universal dan moral. Salah satunya kemampuan mengemban amanah.
“Apapun bentuk tekanannya tetap mampu menjaga nilai-nilai Pancasila, agar jati diri bangsa terjaga,” tuturnya.
Telah diketahui bahwa pertumbuhan penduduk mengalami lonjakan, di berbagai negara. Dengan keadaan yang terus mengalami perubahan, jati diri bangsa harus tetap tegak. Ibarat kincir angin globalisasi dapat terkonversi jadi angin yang positif. Menyikapi situasi tersebut, LDII akan melakukan peningkatan faktor SDM baik formal maupun informal sesuai perkembangan zaman.
Hal tersebut diwujudkan dengan iklim pendidikan yang memadai yakni peran guru. Untuk itu LDII berharap agar generasi muda menghargai para pendidik. Dengan demikian iklim pendidikan akan kondusif. Pada akhirnya nanti, akan memenuhi kapasitas profesionalitas dan religius yang memadai.
Sejalan dengan pernyataan tersebut, Ketua Umum terpilih, Abdullah Syam mengungkapkan bahwa ada amanah yang diemban oleh LDII dan terus akan diupayakan untuk membangun dan meningkatkan kualitas SDM yang profesional dan religius serta menjadi warga negara yang baik.
“Selalu memberikan tiga hal bagi bangsa, yaitu berkarya, beramal sholeh, dan dikomunikasikan hingga akhirnya bermanfaat bagi orang lain,” kata Abdullah Syam.
Seiring dengan diciptakannya teknologi, lanjut Abdullah Syam, sudah seharusnya pendidikan kondusif dapat menghindari sisi negatif teknologi agar SDM berhasil guna dan berdaya guna.
Dua jenis upaya strategis telah dilahirkan oleh LDII, yakni pikub.co.id yang telah memberikan pengembangan ekonomi syariah serta memformalisasikan kode etik penggunaan media sosial dengan “Berinternet Sehat” dalam upaya menjaga jatidiri bangsa yang gotong royong dan rukun.
Seperti pengupayaan paperless selama Munas berlangsung. Dengan memanfaatkan generasi muda melek teknologi, LDII mengedukasikan kepada para peserta Munas untuk mengunduh materi keseluruhan melalui situs yang telah disediakan.
Pada akhirnya LDII mencermati, karena terjadinya faktor globalisasi ganda pada para individu, mau tidak mau akan mengalami proses peleburan nilai dari nilai budaya maupun nilai dari luar yang diperoleh melalui informasi.
Hal ini menghasilkan manifestasi dangkal dan esensial yang diperkirakan tidak mampu menangkal globalisasi. Selain itu dapat meningkatkan kemiskinan pada tingkat global seperti dicontohkan di kawasan Afrika dan Asia Selatan.
Dampak global ganda, juga dapat memakan konflik intra atau antar negara di berbagai kawasan seluruh dunia yang peningkatannya hingga pertengahan 2015, menjadi 4.7 juta jiwa.
Semoga Allah memberikan kekuatan kepada Pak Abdullah Syam untuk mengemban amanat sebagai ketua umum dan bisa membawa LDII lebih maju dan baik lagi di masa mendatang.
Baarokallah.