Tiap orang punya cita-cita dan keinginan untuk menggapainya. Diperlukan pula motivasi penguat dan strategi jitu. Untuk itu Remaja LDII Korda Surabaya Utara menggelar Gathering Kemahasiswaan, Kamis (28/9).
Peserta acara adalah mahasiswa dan sarjana bujang LDII Korda Surabaya Utara. Acara tersebut dihadiri 53 peserta.
Pemateri sekaligus dosen di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) Adam Shiddiqul Aziz mengajak seluruh peserta untuk semangat dalam menggapai cita-cita yang diimpikan dan tidak putus asa. “Jika kalian punya mimpi, maka katakan impiannmu dan lakukan,” ujarnya.
Poin materi yang diangkat adalah tentang managemen waktu dan mental seorang mahasiswa. “Menjadi seorang mahasiswa/mahasiswi dan sarjana bujang harus bisa mengatur managemen waktunya sendiri, supaya tidak melakukan hal yang sia-sia,” ujar Adam.
Ia juga menjelaskan bahwa salah satu cara untuk mengetahui apakah tindakan yang telah dilakukan bukan hal yang tidak sia-sia adalah dengan memastikan bahwa apa yang telah dilakukan adalah hal yang bermanfaat.
“Semua manusia memiliki waktu yang sama yakni 24 jam dan tidak ada manusia yang tahu berapa sisa usianya di dunia ini. Jadi pastikan bahwa apa yang kalian lakukan adalah hal yang bermanfaat bagi orang lain,” sambung Adam.
Ia menambahkan, setiap manusia harus bisa membedakan antara aktivitas yang mengandung value (nilai/manfaat) atau menggandung waste (sia-sia/tidak bermanfaat). “Segala sesuatu yang bukan merupakan value pasti sebuah waste,” terangnya.
Adam juga membagikan beberapa tips dalam dalam melakukan managemen waktu, yakni dengan cara membuat to do list secara online ataupun pada selembar kertas. Penting juga membuat skala prioritas, mana yang harus dikerjakan sekarang, nanti atau dibatalkan.
“Kalau tidak ada impactnya untuk kalian, ya ngapain dikerjakan? Tinggalkan saja,” imbuhnya.
Menurut Adam, walaupun terkadang harapan tak sesuai dengan kenyataan. Namun bukan berarti menyerah menjadi sebuah pilihan. “Gagal tidak apa-apa, tapi jangan diulangi lagi dan enjoy your progress,” tambahnya.
Ia pun menyarankan, jika ingin menjadi orang yang sukses harus memiliki mental yang tahan banting. Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Karena sebuah impian tidak akan bisa dicapai tanpa suatu usaha. “Sukses itu untuk orang yang mau berusaha,” tegasnya.
Sementara iti, pemateri kedua, seorang mubaligh lulusan Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri, Ridho juga memberikan pesan kepada seluruh peserta untuk selalu menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain.
“Hidup di dunia ini hanya sekali, maka manfaatkanlah waktu kalian dengan baik,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa apa yang orang lain lakukan kepada kita adalah hasil dari apa yang telah kita lakukan kepada mereka. “Perbaikilah dirimu, maka orang lain akan berbuat baik kepadamu,” pungkasnya. (ysy)