Pola didik anak di era digital membutuhkan kiat-kiat khusus. Untuk itu DPD LDII Kota Kediri menggelar webinar Pengasuhan Positif di Era Digital secara daring di Ponpes Nurul Huda Al-Manshurin, Jumat (20/1).
Ketua DPD LDII Kota Kediri, H. Agung Riyanto menyampaikan bahwa webinar merupakan sarana pembekalan bagi warga LDII. Terutama bagi ribuan peserta webinar di wilayah Pimpinan Cabang (PC) serta Pimpinan Anak Cabang (PAC) Kota dan Kabupaten Kediri.
“Pendidikan karakter budi pekerti yang luhur membutuhkan peran dari pengasuhan dari kedua orang tua. Sebab ketika orang tua memberikan pengasuhan yang positif kepada anak-anaknya, maka anak akan tumbuh menjadi generasi yang berkualitas dan dapat mencapai tiga target generus LDII yaitu alim-faqih, akhlakul karimah, dan mandiri,” ujar H Agung Riyanto.
Ia juga menyebutkan bahwa ilmu mendidik anak harus sesuai dengan zamannya. Beda zaman akan berbeda pula cara mendidiknya.
“Maka dengan updatenya ilmu parenting sesuai zaman, tentu hal ini membuat kami juga harus mengikuti update ilmu parenting dengan mengadakan webinar parenting seperti ini. Sebab banyak faktor yang mempengaruhi anak akan melakukan perilaku diluar norma-norma agama, apabila tidak diberi pendidikan yang benar,” ujarnya.
Agung mengungkapkan pentingnya pendidikan anak ini akan menjadikan kontribusi yang besar di masa yang akan datang. Sehingga peran orang tua dalam mendidik anaknya akan mempengaruhi kondisi anak di masa yang akan datang. “Maka bonus demografi jangan sampai menjadi bencana di masa mendatang,” tegasnya.
Selaras dengan itu, Wakil Sekretaris DPD LDII Kota Kediri, Asyhari Eko Prayitno yang menjadi narasumber webinar mengatakan bahwa pengasuhan positif merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya dalam lingkungan keluarga.
“Para subyek yang ada di lingkungan sekolah, pondok pesantren, masyarakatpun juga mempunyai kewajiban untuk melakukan pengasuhan positif pada anak,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa ada beberapa prinsip utama dalam pengasuhan positif. Diantaranya anak diperlakukan dengan kasih sayang, diberi penghargaan, bebas dari tindakan kekerasan. Selain itu tidak membanding-bandingkan dengan yang lain dan juga menyediakan lingkungan yang aman, nyaman, serta menyenangkan bagi tumbuh kembang anak.
“Yang penting tetap tenang saat menghadapi situasi sulit adalah salah satu kunci keberhasilan dalam penerapan pengasuhan positif,” tegasnya.
Menurutnya, pengasuhan positif sangat penting diterapkan kepada anak. Sebab anak memiliki hak untuk mendapatkan pengasuhan yang baik.
“Penerapan itu bisa dengan memberikan keteladanan yang baik, melakukan pembiasaan baik, melakukan pengasuhan tanpa kekerasan, dan melakukan pengasuhan secara berkelanjutan,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa dalam pengasuhan positif, orang tua diharapkan dapat memahami tiga hal. Pertama, tahap perkembangan anak. Kedua, cara berkomunikasi efektif dan terakhir, disiplin positif.
“Siapapun dia, setiap anak Indonesia terlahir cerdas. Lemah di satu sisi, jenius di sisi lain. Tugas orang tua adalah mengoptimalkan kehebatan dan meminimalkan kelemahan seorang anak,” pungkasnya.