Lailatul qadar merupakan malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Artinya, seluruh ibadah yang dilakukan pada malam tersebut setara dengan nilai ibadah selama seribu bulan. Datangnya setiap satu tahun sekali bertepatan dengan bulan Ramadan yaitu di sepuluh malam terakhir.
Allah menurunkan Alquran kepada Nabi Muhammad SAW dengan cara berangsur-angsur. Dalam hadis diriwayatkan bahwa “Allah SWT mengobral pahala dengan cuma-cuma” khusus di bulan ramadan. Allah pun langsung memberi nilai dan pahala yang dilipatgandakan pada bulan Ramadan.
Bagaimana cara kita berikhtiar agar bisa mendapatkan malam lailatul qadar? Berikut caranya untuk meningkatkan ibadah dalam sepuluh malam terakhir Ramadan.
1. Niat
Niat adalah suatu bentuk untuk menata hati dalam beribadah. Tujuannya agar lebih meningkatkan dalam usaha mendekatkan diri kepada Allah. Niat merupakan bentuk awal memulai ibadah. Ketika sudah niat, kita upayakan menjaga niat tersebut hanya karena Allah. Jangan sampai salah niat. Jika kita salah niat, bukan karena Allah, maka amalan atau ibadah kita akan sia-sia.
2. Iktikaf
Iktikaf merupakan sebuah bentuk ibadah yang hanya ada pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan. Diriwayatkan, lailatul wadar biasanya muncul di malam-malam ganjil. Namun, tidak ada yang tahu pasti kapan turunya lailatul qadar. Untuk itu, selama sepuluh malam terakhir kita upayakan beriktikaf dengan sungguh-sungguh tanpa memilih malam-malam ganjil saja.
Iktikaf ini dilakukan dengan cara berdiam diri di dalam masjid. Selama iktikaf, kita bisa melakukan tadarus, dzikir, sholat, berdoa dan ibadah lainnya. Upayakan selama iktikaf tidak keluar masuk masjid kecuali untuk keperluan buang hajat (buang air kecil dan besar).
Ramadan sebagai bulan yang penuh rahmat dan ampunan bisa kita maksimalkan dengan memperbanyak ibadah, terutama pada sepuluh malam terakhir. Walaupun datangnya setahun sekali, namun menjadi kesempatan besar agar kita bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah. (Rch)