Sabtu (13/6) bertempat di Gelanggang Remaja Jalan Tambak Sari Surabaya, Badan Intelejen Negara (BIN) Jawa Timur menyelenggarakan Rapid Test massal yang mendatangkan warga di sekitarnya. Rapid Test massal ini bertujuan untuk mempersempit dan memutus mata rantai pandemi Covid-19.
Seperti diketahui, Kota Surabaya saat ini sudah menjadi zona hitam penyebaran Covid-19 di Indonesia. Berdasarkan kondisi tersebut, BIN Jawa Timur memfasilitasi Rapid Test massal dengan menggunakan perangkat berupa unit mobil Rapid Test. Mobil tersebut setiap hari akan selalu keliling ke tempat titik rawan Covid-19 dari zona merah ataupun zona hitam di Jawa Timur melalui komando Kepala BIN Jawa Timur, Brigjend. M. Syafei Kasno.
Hasil Rapid Test tersebut dapat diketahui sekitar 2,5 jam kemudian. Nantinya akan muncul hasil reaktif maupun non reaktif. Test kali ini mendapat dukungan dari beberapa organisasi. Diantaranya Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Timur yang dipimpin oleh Mayor Jenderal (Purn) H. Imam Utomo, mantan Gubernur Jawa Timur dan Pangdam V/Brawijaya.
Mayor Jendral (Purn) H. Imam Utomo menjelaskan tentang bahaya penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) antar manusia. “Covid-19 yang berkembang saat ini lebih berbahaya karena orang tanpa gejala (OTG) ini yang bisa menyebarkan virus corona. Dan ini biasanya tanpa dirasakan oleh orang pembawa virus (carrier) dan dapat beresiko menularkan ke orang lain yang daya tahan tubuhnya sedang menurun sehingga bisa reaktif bahkan positif corona,” jelasnya.
Selain PMI, organisasi lain yang ikut mendukung test dan penanganan Covid-19 ini adalah Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPW LDII) Provinsi Jawa Timur. “Ini merupakan misi kemanusiaan yang harus dilakukan oleh siapapun termasuk LDII sebagai ormas Islam terbesar ketiga di Indonesia dalam penanganan pandemi Covid-19. Kita sebagai warga negara yang patuh dengan pemerintah seharusnya mengikuti anjuran dan protokol kesehatan yang diterapkan oleh pemerintah dalam hal ini Pemprov Jatim,” tandas Amien Adhy, Ketua DPW LDII Jawa Timur saat konferensi pers di lokasi.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BIN Jawa Timur Brigjend M. Syafei Kasno menuturkan bahwa BIN sedang melakukan misi kemanusiaan dalam mencegah penyebaran Covid-19 di Jawa Timur. “Sejalan dengan itu, BIN Jawa Timur mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam upaya pencegahan virus corona ini,” tambah Syafei.
Surabaya merupakan episentrum penyebaran Covid-19 di Jawa Timur. Dari total 7.000 orang positif Covid-19 di Jawa Timur, sekitar 5.000 orang positif Covid-19 berasal dari Surabaya. Selain itu, berdasarkan jurnal nasional penyebaran Covid-19 Surabaya memiliki angka penyebaran paling tinggi. Untuk itu Syafei menuturkan bahwa Surabaya merupakan prioritas penanganan.
Syafei berpendapat, dengan melakukan Rapid Test, Swab Test, dan PCR Test bisa membatasi dan mengatasi penyebaran virus corona. Berkaitan dengan hal ini, BIN Jawa Timur mengapresiasi DPW LDII Provinsi Jawa Timur yang berperan aktif dalam upaya pencegahan Covid-19 di Jawa Timur. Salah satunya menyerukan kepada umat Islam pada umumnya untuk menjaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan agar wabah Covid-19 cepat usai dan hilang.
Penulis : M. Fauzi Wibowo (Lines Jatim)
Editor: Widi Yunani