Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah KH Haedar Nashir membuka Musywil ke-16 Muhammadiyah Jawa Timur yang diselenggarakan di Alun-Alun Ponorogo, Sabtu (24/12). Pada sambutannya ia menekankan empat hal dalam membumikan Islam berkemajuan, khususnya untuk memajukan Jawa Timur.
Pertama, meningkatkan gerakan tadayyun yakni menanamkan nilai-nilai keislaman dan keagamaan dalam kehidupan masyarakat. KH Haedar mendorong Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah agar berada di garis terdepan menanamkan Islam dan agama menjadi sumber nilai kehidupan umat, masyarakat dan bangsa.
“Masyarakat Indonesia dikenal masyarakat yang beragama, apapun agamanya. Dulu mayoritas Hindu, keberhasilan dakwah para mujahid dakwah Islam dengan cara yang kultural dan damai sehingga melahirkan piramida baru penduduk Indonesia yang mayoritas muslim,” tuturnya.
Kedua, meningkatkan kualitas pembinaan jamaah dan komunitas masyarakat di akar rumput (grassroot) dalam keragaman agama, suku, ras, golongan, bahasa, dan kultural.
“Maka tidak benar kalau Muhammadiyah itu anti budaya, anti tradisi. Muhammadiyah ingin menjadikan perekat umat, perekat masyarakat, juga menjadi energi perubahan dan kemajuan. Tapi kita juga menghormati golongan dan kelompok lain yang merawat budaya dan tradisi dengan caranya sendiri, karena itu adalah wilayah muamalah duniawiyah,” imbuhnya.
Ketiga, meningkatkan sektor pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi masyarakat umat agar kita menjadi gerakan di depan untuk membangun pusat keunggulan pada empat sektor tersebut.
“Bangsa yang maju, umat yang maju, adalah mereka yang kuat pendidikannya, kesehatannya, basis sosialnya dan ekonominya,”ungkap professor kelahiran Bandung itu.
Keempat, KH Haedar mendorong Muhammadiyah dan ‘Aisyiah memperkokoh bangunan persatuan bangsa (ukhuwah ummah). Gerakan ini agar Indonesia menjadi bangsa yang besar dan berkemajuan.
“Tidak ada bangsa yang maju jika dia berpecah belah. Maka kita (Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, Red.) harus menjadi perekat persatuan bangsa,” terangnya.
Pada kesempatan itu pula KH Haedar menyampaikan terima kasih pada Muhammadiyah Jawa Timur yang telah menjadi bagian terdepan dalam memajukan Persyarikatan Muhammadiyah, sehingga Jawa Timur menjadi wilayah yang berkemajuan, sekaligus perannnya memajukan umat dan bangsa.
Semua itu tak lepas pondasi spirit dari KH Ahmad Dahlan untuk menjadi khoiro ummah. Ia memerankan dakwah dan tajdid yang harus ditiru oleh generasi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah.
“Orang yang tak punya apa-apa, maka dia tidak bisa memberi apa-apa. Dan oleh karena itu Muhammadiyah ingin membangun khoiro ummah yang wujudnya dalam bentuk masyarakat Islam yang sebenar-benarnya,” pungkasnya.
Pembukaan Musywil ke-16 Muhammadiyah Jawa Timur diikuti belasan ribu musyawirin dan penggembira dari berbagai kabupaten/kota. Selain itu tampak hadir sejumlah tokoh nasional.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak tampak duduk di barisan kursi depan bersama Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Din Syamsuddin yang hadir dalam kapasitas sebagai Dewan Peninjau Muswil, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur KH M Saad Ibrahim serta sejumlah tamu undangan lain.
Sementara itu, Gubernur Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya mengatakan indeks pembangunan manusia di Jawa Timur mengalami kenaikan yang signifikan pada tiap tahunnya.
Ia mengungkapkan keberhasilan itu antara lain dukungan dari ikhtiar Muhammadiyah di amal usaha pendidikan, layanan kesehatan, sosial, dan pemberdayaan ekonomi.
“Dengan memajukan kehidupan masyarakat bangsa dan negara maka indeks pembangunan manusia menjadi bagian yang sangat penting untuk terus kita jadikan tolok ukur kemajuan,” terangnya.
Ia berharap kesemangatan peserta Musywil Muhammadiyah menjadi penguatan untuk memajukan bangsa Indonesia, memajukan Jawa Timur, serta seluruh masyarakat yang bermartabat.
Sementara itu, Ketua DPW LDII Jawa Timur KH Moch Amrodji Konawi yang berkempatan menghadiri acara tersebut mengatakan LDII sebagai ormas Islam bersependapat dengan gerakan Muhammadiyah dalam membumikan Islam berkemajuan.
Menurutnya Islam berkemajuan yaitu selalu beristiqomah dalam berkontribusi kepada masyarakat dan maupun pada bangsa dan negara.
“Tentunya semua pihak, termasuk ormas Islam harus berkomitmen untuk menjadikan Islam berkemajuan mengikuti perkembangan zaman, sehingga benar-benar mewujudkan Islam rahmatan lil alamin,” ujarnya.
Ia berharap Musywil ke-16 Muhammadiyah Jawa Timur menghasilkan keputusan-keputusan yang bermanfaat bagi umat, bangsa dan negara. Serta menghasilkan kepengurusan baru yang terbaik untuk bangsa dan negara.