Persatuan Silat Nasional Aman Selamat Ampuh Damai (Persinas ASAD) menghelat Musyawarah Provinsi (Musprov) V. Acara tersebut untuk memilih Ketua Pengprov sekaligus mengkonsolidasikan organisasi. Acara yang dihelat di Aula Saliburrosyidin, Sabtu (20/2/) dibuka oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga sekaligus Ketua IPSI Jawa Timur Supratomo.
Musprov V Persinas ASAD mengangkat tema “Mewujudkan Aman untuk Selamat dan Ampuh untuk Damai Demi Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Turut hadir dalam pembukaan Musprov antara lain Pengurus Besar Persinas ASAD, Pengurus Provinsi Persinas ASAD Jawa Timur, IPSI Pengda Jawa Timur, Perisai Diri, Pagar Nusa, Tapak Suci, PSHT, DPW LDII Jawa Timur, Ketua Senkom Mitra Polri Jawa Timur.
Dalam Musprov V Persinas ASAD, secara aklamasi memilih kembali Dedid Cahya Happyanto menjadi Ketua Pengprov Persinas ASAD Jatim, untuk menakhodai Persinas ASAD Jawa Timur masa bakti lima tahun ke depan.
Dalam pemaparan program kerja lima tahunnya, Dedid menyampaikan akan membuat paguyuban-paguyuban dengan padepokan silat lainnya. “Kami akan membangun paguyuban bersama dengan perguruan-perguruan pencak silat yang lain,” ujar Dedid.
Selain itu, Dedid juga akan meningkatkan pelatihan ASAD bela diri dan akan menjaga kualitas para pesilat Persinas ASAD di arena prestasi. “Kami insya Allah akan menghadirkan dua pesilat yang siap untuk PON 2021 dan kami berusaha meningkatkan lagi,” imbuh Dedid.
Untuk membina dan memonitor perkembangan atlet berprestasi, Dedid akan mengembangkan ASAD Information System (AIS), “Di Jawa Timur Kita sudah membangun semua atlet dan pelatih kita dapat terekam dengan baik yang sudah kita bangun di PB Persinas ASAD,” kata Dedid.
Ia juga menegaskan, inovasi teknologi yang dimiliki Persinas ASAD nantinya juga bisa dimanfaatkan perguruan lain, demi kemajuan seni bela diri pencak silat nasional.
Terkait latihan selama pandemi, Dedid menyampaikan bahwa pandemi bukan sebagai halangan untuk berlatih Persinas ASAD. “Kegiatan pelatihan tetap berjalan dengan mengikuti protokol kesehatan sehingga para pelatih dan atlet tetap dapat berlatih dengan aman dalam rangka meningkatkan dan mempertahankan prestasi,” pungkas Dedid.