Dalam menjalankan sebuah usaha atau bisnis harus bisa mengikuti perkembangan zaman. Ini akan mempermudah para pebisnis bisa survive dan mampu bersaing.
Dengan gagasan inilah Kelompok Kerja Usaha Bersama (Pokja UB) menggelar Seminar Digital Marketing dengan tajuk ‘Bagaimana Mendatangkan 20 atau lebih Prospek Potensial Setiap Hari ke Etalase Bisnis Online Anda’ yang digelar di Gedung DPP LDII, Jakarta, Minggu (21/2/2016).
Usaha Bersama (UB) merupakan koperasi yang dikelola warga LDII yang tersebar di setiap PC dan PAC. Dengan hadirnya UB warga LDII mampu membantu membangun ekonomi di lingkungan sekitarnya.
Dalam seminar tersebut DPP LDII ingin mengedukasi pengurus UB agar memahami digital marketing yang erat dengan perkembangan teknologi dan informasi kini. Perkembangan pengguna internet berdasrkan survei Aliansi Pengguna Internet Indonesia (APII) sejak tahun 2014 cukup signifikan. Jumlah pengguna internet pada tahun 2014 sebesar 88,1 juta. Angka tersebut naik dari 71,2 juta di tahun sebelumnya.
Menurut Pembina Kopja UB, Dr. H. Bambang Kusumanto mengatakan, perusahaan yang gagal bertahan diakibatkan salah dalam tata kelola manajemen dan tidak mau berubah. Agar bisnis bisa survive dan berkembang, ia menjelaskan bahwa konsep bisnis dan cara bisnis harus dirubah.
“Konsep bisnis konvensional umumnya mencari mencari keuntungan atau profit dan bisnis konsep seperti itu tidak tepat. Untuk memperoleh keuntungan, harga jual dinaikkan dan costnya ditekan. Konsep bisnis seperti itu akan mengarah pada korupsi dan tidakan kecurangan,” ungkapnya.
Bambang menjelaskan, konsep bisnis saat ini sudah berubah dari konsep bisnis profit beralih ke konsep bisnis value. Dalam konsep bisnis value, profit bukan hal yang utama, namun secara langsung bisa memberikan manfaat kepada semua orang. “Meski costnya besar akan tetapi mampu bertahan karena dibutuhkan orang-orang. Yang menggunakan konsep bisnis value salah satunya ialah Microsoft,” jelasnya.
Dalam berbisnis juga perlu didukung mulai dari status badan hukum, inovasi, sistem pembayaran, sertifikat produk, kerjasama tim, spesialis bisnis, dan perusahaan yang go public.
Penulis: Khoir, Prima/LINES
Editor: Widi Yunani