Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso menerima kunjungan Ketua DPRD Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Irian Setiawan beserta jajarannya, Kamis (9/6).
Pertemuan di Kantor DPP LDII tersebut, KH Chriswanto menyampaikan, sinergi dan kolaborasi harus dibangun dengan semua pihak, “Pemangku kebijakan dan ormas harus bersanding bukan bersaing. Sebab setiap sinergi akan berdampak positif bagi masyarakat,” ujarnya.
LDII dengan paradigma itu, menurut KH Chriswanto, berupaya terus membangun semua potensi dalam rangka kemaslahatan umat. Menurutnya, sudah seharusnya pemangku kebijakan gayung bersambut dengan ormas Islam, untuk bersama-sama membangun SDM yang unggul.
Menurutnya, tanpa kebijakan yang mendukung dari kepala daerah, potensi yang dimiliki ormas tak akan berarti apa-apa. Ia berharap kunjungan DPRD Banyuasin, dapat menyerap aspirasi warga LDII, “Sehingga program kerja LDII bisa sejalan dengan program pemerintah,” ujarnya.
Dalam perbincangan tersebut, Irian Setiawan mengapresiasi pengelolaan organisasi yang dilakukan oleh LDII. Selain memiliki SDM yang unggul, pengelolaan organisasi mulai dari akar rumput hingga di tingkat nasional bisa sejalan.
Menanggapi hal itu, KH Chriswanto mengatakan, perlu adanya tempat untuk konsolidasi dan komunikasi. Untuk itu, LDII menjadikan masjid sebagai tempat konsolidasi organisasi dan berkomunikasi agar berbagai masalah yang ada bisa diatasi.
“Kalau zaman dahulu di kelurahan itu ada joglo, di situlah tempat memecahkan masalah dan disitulah tempat untuk berkomunikasi. Di LDII fasiltas masjid dibangun sebagai sarana komunikasi. Keberadaan fasilitas itu, yang menjadikan kami bisa sinkron pada semua sisi,” urainya.
Ia berharap, antara otoritas dengan masyarakat juga ada komunikasi. Dengan demikian kepentingan masyarakat terwadahi dan yang punya otoritas bisa mengayomi masyarakat.
LDII Tidak Hanya Berdakwah dengan Lisan
Dalam pandangan Irian, LDII memiliki SDM yang unggul dan memiliki program-program yang tidak tersentuh oleh pemerintah dan ormas lainnya, “Kami kesini di samping silaturahim, kami ingin belajar banyak di LDII. Karena LDII sudah terbukti di tengah masyarakat kontribusinya dalam berdakwah dan mempunyai pemimpin yang bagus serta menjadikan Islam ini rahmatan lilalamin,” ujarnya.
Dalam pandangannya, LDII tidak hanya berdakwah secara lisan tapi juga melalui perbuatan atau bil haal. Banyak program-program unggulan LDII yang dapat disinergikan dengan potensi yang ada di Kabupaten Banyuasin.
Ia mengapresiasi delapan program unggulan LDII, salah satunya bidang pertanian. Para ahli LDII menerapkan sistem pertanian modern, penanaman tanaman komoditas yang berkompetitif di tengah masyarakat dan ramah lingkungan.
“Kalau bisa memungkinkan untuk bekerja sama, kami meminta untuk para ahli di sini untuk membantu membuat keputusan dalam menggali potensi ekonomi di Kabupaten Banyuasin terutama bidang pertanian,” tuturnya.
Diharapkan, para ahli di LDII dapat memberikan masukan-masukan yang positif ke DPRD Banyuasin dalam menentukan kebijakan. Sehingga, menghasilkan keputusan yang tidak menghambat kontribusi masyarakat dan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat di Kabupaten Banyuasin.
Setelah berkunjung ke kantor DPP LDII, rombongan DPRD Banyuasin melanjutkan lawatannya ke Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin, Pondok Gede, Jakarta. Di sana, mereka melihat berbagai fasilitas yang ada di pesantren tersebut. Di antaranya, pengelolaan sampah mandiri, urban farming dan fasilitas pendidikan mulai jenjang TK hingga perguruan tinggi.