DPW LDII Jawa Timur menggelar Workshop Bimbingan Konseling (BK) bagi pengurus Penggerak Pembina Generus (PPG) Bidang BK, di Aula Ponpes Sabilurrosyidin Annur, Surabaya, Sabtu (18/5). Workshop tersebut memperkuat kurikulum penanaman 29 Karakter Luhur di dalam keluarga.
Workshop tersebut memghadirkan dua narasumber dari DPP LDII. Pertama, Ketua DPP LDII Departemen Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (PPKK) Siti Nurannisa. Kedua, Pengurus Departemen Pendidikan Umum dan Pelatihan (PUP) DPP LDII Nana Maznah Zubir.
Ketua DPW LDII Jawa Timur KH Moch. Amrodji Konawi yang membuka acara tersebut mengatakan pelaksanaan workshop yang dilakukan Biro PPKK itu sebagai upaya menjawab tantangan zaman pada generasi penerus (generus).
“Kita menyiapkan generasi unggul melalui 29 karakter luhur. Pada saatnya nanti generasi penerus kita berada di atas, karena penanaman karakter ini yang akan menjadikan generasi emas,” ujarnya.
Amrodji menegaskan, upaya pembinaan terus dilakukan LDII untuk menyiapkan sumberdaya manusia. Salah satunya dengan membentuk kepribadian melalui program tri sukses generus atau bisa disebut the golden triangle, yaitu knowledge (keilmuan), softskill (kemandirian), dan attitude (akhlaqul karimah). “Kuncinya adalah attitude yang membentuk sebuah perilaku seseorang. Kemudian Attitude tersebut kita tanamkan dengan 29 karakter luhur,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua DPP LDII Departemen Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (PPKK) Siti Nurannisa, mengatakan hal terpenting dalam membangun karakter anak dimulai dari satu komponen yaitu keluarga. Salah satunya peran seorang ibu, karena ibu adalah madrasah pertama. tentunya, seorang ibu maupun calon ibu membutuhkan pengetahuan mendidik atau mengasuh anak sedini mungkin.
“Melalui Biro PPKK ini, LDII memperkaya kegiatan para ibu-ibu agar memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang lebih, dalam mengasuh anak dengan prinsip dan landasan 29 karakter luhur,” ujar Nurannisa.
Ia menjelaskan dalam mendidik anak, para ibu dituntut untuk cepat beradaptasi dalam segala situasi. Menurutnya, dalam mendidik anak tidak bisa disamakan antara satu anak dengan anak lainnya. Namun, tambahnya, ada satu titik tertentu dimana naluri seorang ibu akan berbicara untuk mengetuk hati si anak dengan caranya masing-masing.

Sementara itu, Nana Maznah Zubir, salah satu narasumber pengurus DPP LDII Departemen Pendidikan Umum dan Pelatihan (PUP) mengungkapkan workshop ini fokus tetang membangun 29 karakter luhur di usia pendidikan anak usia dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD). Nana mengungkapkan, dimana fase tersebut seorang anak memiliki rasa keingintahuan yang begitu tinggi.
“Ketika perilaku si anak yang muncul negatif, maka tugas seorang ibu adalah mengajarkan bagaimana perilaku si anak berubah menjadi positif, dengan cara menunjukkan hal yang baik sebenarnya itu seperti apa,” katanya.
Menurut Nana, mendidik anak membutuhkan proses tidak mudah. Terkadang para ibu terkendala mendidik anaknya, karena mungkin dia juga tidak pernah terbentuk dari orang tuanya seperti itu. Maka sangat penting Tim BK PPG sebagai fasilitas para ibu dalam membangun karakter anak.
“Jadi harus sabar ya kita mengajarkan ibu-ibu, tidak bisa instan,” pungkasnya.