Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPW LDII) Provinsi Jawa Timur menggelar konsolidasi organisasi dalam rangka pemanfaatan aplikasi Monitoring Evaluasi (Monev) untuk optimalisasi pembinaan Pimpinan Cabang (PC) dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) LDII se-Jawa Timur. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 16 September 2018 bertempat di Aula Ponpes Sabilurrosyidin, Surabaya.
Ketua DPW LDII Provinsi Jawa Timur Amien Adhy mengatakan, konsolidasi ini merupakan kegiatan rutin tahunan DPW LDII Provinsi Jawa Timur yang berguna untuk memantau kegiatan dan program kerja yang telah dikerjakan oleh pengurus LDII Kabupaten/Kota se-Jawa Timur lewat aplikasi monev dan websitenya masing-masing.
Program ini nantinya akan diusulkan pada materi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LDII bulan depan yang dilaksanakan di Jakarta. “Karena aplikasi ini sangat baik untuk memantau kegiatan organisasi-organisasi di daerah,” ungkap Amien.
Salah satu kelebihan aplikasi monev ini adalah dapat diakses melalui smartphone android sehingga memudahkan bagi para pengguna. “Melalui aplikasi monev kita bisa mengetahui data laporan secara real time. Dulu masih manual sebar angket yang selalu mengalami kendala, datanya tidak komplit, dan data tidak terkumpul-kumpul,” ujar Sekretaris DPW LDII Jawa Timur, Samsul Bakhtiar.
Samsul menambahkan, melalui aplikasi monev bisa mengetahui level atau posisi kinerja mereka sebagai ketua maupun kepengurusan. “Posisi mereka apa masih diam, stagnan, atau sudah mulai tumbuh dan berbuah,” imbuh Samsul.
Dalam acara konsolidasi organisasi tersebut, DPW LDII Jawa Timur juga menyerahkan piagam penghargaan bagi LDII Kabupaten/Kota se Jawa Timur yang berhasil membina PC dalam penerapan aplikasi monev. Piagam penghargaan sendiri di bagi beberapa kategori yaitu Excellent, Intermediate dan Elementary.
“Dengan adanya monev untuk PAC ini diharapkan kegiatan-kegiatan yang ada di PAC dapat terkontrol sehingga dapat sebagai pemacu semangat mereka dalam berkegiatan di daerah-daerah,” pungkas Samsul. (Andik/Lines Jatim)