Sebuah drama kolosal pertempuran arek-arek Suroboyo bertajuk “Radio Bung Tomo” mewarnai upacara peringatan HUT ke-71 TNI yang diselenggarakan di Lapangan Upacara Makodam V/Brawijaya, Surabaya, Rabu (5/10).
Drama kolosal yang disutradari oleh Taufik Monyong itu melibatkan 1.200 pemeran diantaranya dari TNI, seniman, pelajar dan termasuk putra kandung Bung Tomo, Bambang Sulistomo.
“Drama Kolosal ini merupakan rekontruksi dari perjuangan arek-arek Suroboyo dan Bung tomo, sehingga Radio Bung Tomo yang terpusat di Jalan Mawar 10 Surabaya tak bisa lepas dari arek-arek Suroboyo,” kata Taufik.

Menurut Taufik, TNI sudah banyak melakukan perubahan. TNI sebagai pasukan ketahanan negara sudah melakukan kesenian dan kebudayaan sebagai medan pendidikan buat masyarakat, salah satunya teater atau drama kolosal yang ditampilkan saat ini. “Ini adalah sebuah wajah baru bagi TNI yang mungkin selama ini belum pernah dilakukan, tetapi sekarang TNI mampu memberikan instrument alternarif kepada masyarakat,” imbuhnya.
Sementara itu, upacara yang dipimpin Komandan Gartap III/Surabaya Mayjen TNI I Made Sukadana mengatakan bahwa upacara peringatan HUT TNI kali ini tidak terpusat menampilkan parade defile maupun alutsista TNI, tetapi upacara dilakukan secara sederhana dan menampilkan budaya kearifan lokal.
“Setelah menyaksikan drama kolosal Radio Bung Tomo tentunya kita bisa melihat perjuangan para pejuang begitu berat dengan tetes darah yang demikian banyak. Oleh sebab itu, kebersamaan dan persatuan didalam mengisi kemerdekaan itu kita galang terus,” kata jenderal bintang dua sekaligus menjabat Pangdam V/Brawijaya tersebut.
Penulis: Sofyan Gani
Editor: Widi Yunani