Pondok pesantren (Ponpes) Minhajurrosyidin, Ambulu dan Ponpes Al-Manshurin, Patrang, meraih penghargaan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jember. Kedua pesantren naungan LDII Jember tersebut meraih juara satu dan dua lomba Inisiatif, Kolaborasi, Inovasi, Pesantren Sehat (IKI PESAT) tingkat Kabupaten Jember.
Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Kepala UPTD Kesehatan Kecamatan Patrang, dr. Sri Isna Amalia, kepada pengurus Ponpes Al-Manshurin, pada Sabtu (18/1). Dalam kesempatan itu, ia berpesan agar selalu menjaga lingkungan dan kesehatan pesantren sesuai dengan prosedur operasi standar atau SOP yang sudah diberikan oleh Puskesmas.
“Untuk kedepannya kita tetap akan melakukan pembinaan dan sudah membentuk yang namanya Santri Husada,” ujarnya.
Santri Husada atau disebut kader pos kesehatan pesantren (poskestren) ini memiliki pemahaman dan keterampilan dalam bidang kesehatan untuk bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat sekitar, baik dalam aspek medis maupun dalam aspek pengobatan tradisional yang berbasis pada ajaran Islam.
Lebih lanjut, Sri Isna berharap Poskestren Al-Manshurin yang juga binaan Puskesmas Patrang bisa berkembang melayani masyarakat umum bukan hanya warga pondok pesantren sendiri.
Sedangkan penghargaan untuk Ponpes Minhajurrosyidin telah diserahkan Desember lalu, oleh Kepala Puskesmas Andongsari, dr. Yayuk Mardiani.
Yayuk menyampaikan rasa terima kasih sebagai mitra dari Ponpes Minhajurrosyidin karena banyak program Puskesmas yang dibantu oleh pesantren naungan LDII tersebut.
Wujud kerja sama itu, Puskesmas dan Minhajurrosyidin bisa membentuk pos kesehatan pondok pesantren (Poskestren) sejak 2020, sebagai upaya membentuk Kader Husada.
“Selain itu kami bekerjasama menciptakan inovasi bernama KURMA SUKARI yaitu kurikulum bersama kurikulum bersama santri sehat berilmu, berkhlaqul karimah dan mandiri. Hal ini yang menjadi salah satu point yang akhirnya ponpes Minhajurrosyidin ini menjadi juara pertama,” lanjut Yayuk yang asli Kediri tersebut.
Sementara itu, Kepala Ponpes Al-Manshurin, Budi Santoso, mengungkapkan rasa syukurnya, mengingat pondok ini bisa dibilang usianya cukup muda tapi sudah meraih penghargaan.
Prestasi ini merupakan buah dari berbagai upaya yang dilakukan oleh seluruh warga pondok pesantren dalam menjaga kebersihan, kesehatan, dan kenyamanan lingkungan.
“Penghargaan ini prestasi dan peran dari seluruh warga pondok baik dari guru, siswa dan pengurus lainnya dalam menjaga pola hidup bersih, sehat dan nyaman,” katanya.
Lebih lanjut Budi mengajak kepada segenap pengurus, santri dan warga LDII untuk menjaga apresiasi pemerintah dengan pola hidup BSN, juga membiasakan terib, rapih, senyum, salam dan sapa.
“Sebagai warga LDII kita harus bisa mempraktikkan 29 karakter luhur dan pola hidup bersih, sehat dan nyaman. Kata bijak menjaga lebih baik daripada mengobati,” pungkasnya.
Ketua DPD LDII Kabupaten Jember Akhmad Malik Afandi juga mengapresiasi prestasi Ponpes Al-Manshurin dan Ponpes Minhajurrosyidin.
Ia mengungkapkan dengan adanya Poskestren, LDII bisa lebih efektif dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada santri dan masyarakat sekitar.
“Kami berharap kerjasama yang baik ini dapat terus terjalin dan semakin memperkuat upaya kita dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. kami akan terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan memperluas jangkauan program-program kesehatan, baik di lingkungan pesantren maupun masyarakat,” pungkasnya.