Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso meresmikan pertanian cerdas (smart farming) SMK Budi Utomo Gadingmangu, Jombang, Rabu (5/2). Smart farming berbudidaya melon premium dengan berbasis Internet of Things (IoT) ini merupakan kerjasama antara Yayasan Pendidikan Budi Utomo (YPBU) dengan PT Shelter Indonesia dan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS).
Chriswanto mengapresiasi langkah SMK Budi Utomo dalam menggarap smart farming, karena sejalan dengan program DPP LDII maupun program utama pemerintah tentang swasembada pangan. Menurutnya, YPBU berhasil mengimplementasikan pertanian dengan sentuhan teknologi.
“Ini adalah budaya yang harus terus dikembangkan dimana-mana untuk memotong persepsi selama ini bahwa petani itu jorok. Petani kini sudah modern, tidak butuh orang banyak, akan tetapi bisa dikerjakan dengan orang sedikit tapi hasilnya luar biasa,” ujarnya.
Chriswanto berharap smart farming bisa dikembangkan dan didukung para stakeholder yang memiliki kekuatan otoritas.
“Kami mengawali di sini menjadi pilot project dan ini akan kami sosialisasikan di sekolah-sekolah naungan LDII,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat PENS Mike Yuliana mengatakan smart farming berbasis IoT merupakan kolaborasi YPBU dengan PENS berkenaan dengan riset atau penelitian.
Mike berharap smart farming yang dirintis SMK Budi Utomo terus dikembangkan. Salah satunya dengan membuka kelas kejuruan baru yaitu pertanian dengan bekerjasama dengan PENS dan universitas lainnya.
“PENS bekerjasama di bidang teknologinya, sedangkan di bidang pertanian bisa berkolaborasi dengan universitas lain,” ujarnya.
Mike mengatakan smart farming berbasis IoT yang digarap saat ini terkait penyiraman secara otomatis. Namun demikian, untuk mengetahui tingkat kematangan melon masih menggunakan teknik manual. Mike berharap ke depan dapat dikembangkan dengan sistem pendeteksi tingkat kematangan buah melon.
Kepala SMK Budi Utomo Gadingmangu, Parwata, mengatakan dengan diluncurkannya smart farming ini untuk membuka wawasan para siswa bahwa bertani bukan lagi pekerjaan yang kotor dan panas-panasan, tetapi pertanian dengan sentuhan teknologi pekerjaan menjadi ringan dan mudah.
“Di sisi lain, kami mendukung program pemerintah dari Bapak Presiden yang mana gencar masalah ketahanan pangan. Juga mendukung program delapan klaster LDII untuk bangsa, termasuk ketahanan pangan,” imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, Parwata juga mengungkapkan terima kasih atas dukungan yang dilakukan pengurus YPBU, mitra SMK Budi Utomo dan ulama Ponpes Gadingmangu, yang telah mendukung program baru smart farming.