Di era teknologi industri digital 4.0 saat ini, pemasaran online menjadi kunci bagi UMKM baik kecil maupun menengah. Para pelaku usaha retail barang, jasa, konvensional pun membutuhkan cara memasarkan produk secara digital. Tak terkecuali pelaku UMKM dari warga LDII Jawa Timur.
Menjembatani kebutuhan akan pemasaran digital, DPW LDII Jawa Timur menggelar pelatihan bertajuk Pelaku Bisnis UMKM Menyongsong Era Ekonomi Digital, Minggu (17/11), di Aula Pondok Sabilurrosyidin, Surabaya.
“Kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bagi pelaku UMKM dari LDII Jawa Timur melalui Biro Ekonomi Pemberdayaan Masyarakat supaya mengerti dan paham alur teknologi digital yang berkembang saat ini,” jelas Ketua Biro EPM DPW LDII Jatim, Dadang Zahrawanugraha, yang ikut mendampingi para peserta pelatihan.
Pelatihan ini sekaligus menindaklanjuti MoU atau kerjasama dengan Gapura Digital yang sudah dilakukan oleh DPP LDII di Jakarta beberapa waktu yang lalu.
Tak dapat dipungkiri perkembangan bisnis UMKM saat ini sangatlah ketat dan kompetitif. Pelaku UMKM dituntut untuk mampu memproduksi suatu produk baik barang maupun jasa dengan kualitas yang mumpuni, ketersediaan produk yang terjamin, tim kerja yang solid, dan digital marketing yang mampu bersaing di pasar.
Salah satu peserta pelatihan UMKM bernama Helen yang juga berstatus mahasiswa sekaligus santriwati di Pondok Gading Mangu Jombang mengungkapkan bahwa omzet yang dia raih saat ini mencapai 2 juta per bulan untuk jualan kurma yang ia impor langsung dari Arab Saudi. Bahkan, ketika memasuki Bulan Suci Ramadhan, omzet Helen melonjak hingga 10 juta per bulan. Pencapaian omzet sekian dapat ia raih dengan cara teknik digital marketing yang sederhana yaitu melalui pemasaran via Whatsapp.
Sementara itu, peserta lain ada juga yang mempunyai usaha dengan omzet hingga puluhan juta per bulan. Yakni seorang suami istri asal Mojokerto yang berdagang pakaian dalam pria dan wanita. Mereka sudah menggeluti usaha tersebut selama 5 tahun terakhir sehingga saat ini telah mencapai omzet 50 hingga 60 juta per bulan. Ini hanya dilakukan dengan konsep usaha konvensional.
Pelatihan ini diikuti 78 peserta dari lima kota yakni Jombang, Gresik, Surabaya, Sidoarjo, dan Mojokerto.
Untuk memberi bekal bagi para peserta, materi pelatihan diarahkan untuk meningkatkan kemampuan dalam menghadapi persaingan usaha berbasis digital.
“Materi yang disampaikan yaitu tips dan cara efektif membuat website. Harapannya dari Gapura Digital agar lebih mampu memasarkan lebih luas dalam mengembangkan usahanya dalam digital marketing,” ujar Wildan Bagus Wirawan, salah satu pemateri dari Gapura Digital.
Penulis: M. Fauzi Wibowo (LINES Jatim)