Pengajian rutin remaja LDII kembali digelar Selasa (16/2) di Masjid Baitul Mukminin, Pekarungan, Sukodono, Sidoarjo. Materi yang disampaikan adalah makna Al-Quran dan Al-Hadits serta nasehat pemantapan agama. Pengajian ini diikuti sekitar 24 remaja berusia SMP dan SMA dari PC LDII Pekarungan, Sidoarjo.
Materi Al-Quran disampaikan oleh Avan, salah satu remaja dari PAC LDII Pekarungan. Ia menyampaikan makna Surat Yasin ayat 33-35 yang membahas tentang kekuasaan Allah dalam menciptakan sumber makanan untuk manusia.
“Bumi yang tandus telah menjadi ayat (tanda kebesaran Allah) bagi orang-orang. Yang mana Allah telah menghidupkan kembali (menyuburkan) bumi yang tandus, dan dari bumi itu ditumbuhkan-Nya biji-bijian yang dapat mereka makan. Dan Allah telah menjadikan beberapa kebun kurma dan anggur serta Allah juga mengalirkab mata air dalam kebun tersebut. Yang mana tujuannya agar buah-buahannya di makan oleh mereka,” tutur Avan yang juga mahasiswa Poltekes Surabaya.
Sementara itu, Ustadz Rizky asal Medan menyampailan materi Hadits Tirmidzi. Salah satu yang disampaikan adalah cara merukunkan sesama manusia. Ia mengisahkan bahwa pada zaman Nabi Muhammad, ada dua orang laki-laki yang saling mencela di sisinya Nabi. Sehingga di dalam wajah salah satu keduanya terlihat marah.
Dia melanjutkan, dalam hadits disebutkan bahwa Nabi bersabda, “Sesungguhnya Aku tahu pada sebuah kalimat yang mana bila diucapkan oleh salah satu keduanya, niscaya akan hilang marahnya. Kalimat itu adalah ucapan taawudz,” jelas Rizky mengutip isi Hadits Tirmidzi.
Untuk lebih memantapkan diri, para remaja peserta pengajian ini mendapat nasehat dari Dewan Penasehat LDII PC Sukodono H.M. Arifin. Dalam nasehatnya, Arifin berpesan bahwa, “Generasi penerus harus kebal untuk menghadapi berbagai macam cobaan dalam menetapi agama Islam. Sebab remaja ini pengaruhnya sangat banyak sekali. Terutama dari kecanggihan teknologi saat ini, khususnya HP. Serta ketika mengaji supaya selalu mendengarkan pengajarnya,” kata Arifin.
Penulis: Ita Kurniawati
Editor: Widi Yunani