Memasuki malam ke-21 Ramadhan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) II Laksamana Muda TNI Maman Firmansyah mencari keutamaan lailatul qadar di atas Kapal Republik Indonesia (KRI) Surabaya-591 yang berlayar di kawasan Selat Madura, Selasa (11/4).
Rangkaian ibadah yang dibingkai dalam acara ‘Lautan Doa dan Syiar Samudra Mengejar Lailatul Qadar ini diisi dengan sejumlah kegiatan. Mulai khatmil Qur’an, penyerahan bantuan pada nelayan dan ditutup dengan qiyamul lail, hingga sahur bersama.
Khofifah dalam sambutannya mengatakan, mencari berkah berkah lailatul qadar harus mau menyisir dan mencari, “Karena kita semua mengharapkan bahwa Allah akan menganugerahkan kita semua bertemu dengan lailatul qadar,” ungkapnya.
Menurut buku yang ia baca, The True Power of Water, ketika air diberi doa maka akan memberikan manfaat yang lebih. “Jikalau doa di tengah samudera seperti ini lebih sering kita lakukan secara berjamaah maka insya Allah doa-doa itu akan lebih mudah diijabah oleh Allah SWT,” ujarnya.
Ia berharap kemuliaan di bulan Ramadhan terutama lailatul qadar, juga diturunkan pada masyarakat Jawa Timur dan bangsa Indonesia.
“Doa kita mudah-mudahan puasa, tarawih, zakat, infak, shadaqah kita diterima oleh Allah dan di akhir bulan ramadhan maka janjinya Allah akan memberikan ampunan atas dosa-dosa kita yang pernah kita lakukan. Dan di akhir ramadhan mudah-mudahan kita semua kategori Itqun Minan Nar, kita semua dijauhkan dari api neraka. Aamiin,” tutupnya.
Pangkoarmada II Laksamana Muda TNI Maman Firmansyah mengaku terhormat telah mendapatkan kepercayaan Gubernur Jawa Timur untuk turut andil dalam penyelenggaraan kegiatan ini. Menurutnya lautan berdoa menjadi salah satu programnya.
“Semoga kegiatan ini menjadi ladang amal baik kita dan melalui doa-doa kita semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk, kesehatan dan perlindunganya pada kita semua,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua DPW LDII Jawa Timur KH Moch Amrodji Konawi yang ikut dalam acara tersebut mengungkapkan, mencari keutamaan lailatul qadar di atas KRI merupakan pengalaman pertamanya.
Sejalan dengan Khofifah, KH Amrodji mengatakan dalam mencari keutamaan lailatul qadar atau malam bulan itu bukan hanya dilakukan di malam yang ganjil. Akan tetapi, dilakukan sepuluh malam terakhir ramadhan.
“Harapannya jikalau kita sisir semuanya pasti akan mendapatkan satu malam yang pangkat, malam yang penuh rahmat yaitu malam lailatul qadar yang Allah janjikan. Sepuluh malam akhir ramadhan ini kita berupaya maksimalkan berzikir, melaksanaka shalat sunah, shadaqah, agar dilipatgandakan seluruh amal ibadah kita,” tutupnya.