Pada peringatan HUT ke-78 Bhayangkara, Ketua DPW LDII Jawa Timur KH Moch Amrodji konawi memuji kinerja Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Menurut Amrodji, kepuasan masyarakat terhadap Polri semakin meningkat meskipun ada beberapa kasus yang dilakukan oknum sehingga mencoreng nama baik instansi Polri.
Hasil survei Litbang Kompas periode Juni 2024 mencatat naiknya citra positif Polri sebesar 1,5 persen dibanding Desember 2023 lalu. Dilansir dari hasil survei Litbang Kompas yang dimuat di Kompas.id pada Senin (1/7/2024), survei secara telepon periode 18-20 Juni 2024 mengungkap 73,1 persen responden memberikan penilaian positif terhadap citra Polri.
“Apalagi kami lihat Kapolda Jawa Timur selalu berupaya merangkul seluruh elemen masyarakat. Artinya, urusan keamanan Jawa Timur ini adalah urusan bersama. Dan inilah sampai saat ini Jawa Timur tergolong sebagai kawasan yang aman,” kata Amrodji usai mengikuti upacara HUT ke-78 Bhayangkara di Lapangan Upacara Polda Jatim, Senin (1/7).
Amrodji menambahkan kerjasama Polda Jawa Timur dengan elemen masyarakat perlu ditingkatkan. Apalagi sebentar lagi bangsa Indonesia menyelenggarakan Pilkada serentak 2024. Kata Amrodji, LDII akan membantu mengawal Pilkada agar berjalan dengan aman dan tetap kondusif.
“DPW LDII Jawa Timur berupaya memberikan edukasi politik pada warga LDII untuk bersama-sama mengawal Pilkada mendatang dari tingkat kabupaten/kota sampai tingkat kecamatan dan kelurahan,” ujarnya.
Salah satu edukasi politik yang disampaikan pada warga LDII, yaitu pada Pilkada mendatang, Pengurus LDII membebaskan warganya untuk memilih dan tidak boleh golput.
“Bebas memilih siapa yang menjadi pilihan terbaiknya. Aktif menyalurkan hak suaranya pada pilihannya,” imbuhnya.
Amrodji menilai, saat ini masyarakat telah dewasa dalam menentukan pilihannya untuk memimpin bangsa ini lima tahun ke depan. Ia mengibaratkan seseorang yang tinggal di sebuah rumah kaca, dari dalam terlihat dari luar juga terlihat sehingga semua orang bisa menilai calon-calon yang akan maju di Pilkada nanti, dan mereka adalah putra-putra terbaik bangsa.
“Kita boleh merasa pilihannya paling baik, tetapi kita tidak boleh menjelekkan pihak lain. Kita boleh beda tetapi kita adalah tetap satu sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Itu yang harus kita perkuat nilai persatuan dan kesatuan bangsa. Jangan sampai paket lima tahunan itu mengalahkan nilai persatuan dan kesatuan bangsa,” pungkasnya.