Setiap 12 Oktober, Provinsi Jawa Timur memperingati hari jadinya. Memasuki usia yang ke-78, Provinsi Jawa Timur banyak menorehkan prestasi. Keberhasilan tersebut tak lepas dari kerja keras dan keguyuban masyarakat Jawa Timur.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya saat upacara HUT ke-78 Jatim di Halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (12/10), mengatakan saat ini dibutuhkan kinerja dengan konsep inisiatif, kolaboratif dan inovatif, atau yang disingkat IKI. Konsep IKI tersebut seperti yang diutarakan Khofifah pada peringatan HUT Jatim, tahun lalu.
“Ketika kita menghadapi kompleksitas masalah, jawabannya adalah IKI. Hanya dengan kemampuan dan kecerdasan membangun kerja yang berinisatif kolaboratif dan inovatif yang melibatkan semua warga dan aktor-aktor strategis, kita dapat membangun Jawa Timur. Begitu pula akan menghasilkan putra-putri Jawa Timur sebagai game changer yang dapat mengubah permainan dan keadaan.
Khofifah menekankan pentingnya kita membangun SDM yang tangguh dan mampu menjadi game changer seperti juga yang diutarakan oleh Presiden Joko Widodo, bahwa Indonesia ke depan menghadapi berbagai tantangan. Bahkan, mengalami krisis energi, kedaulatan pangan, kebutuhan pendanaan besar pada masa transisi, tantangan digital, serta dorongan yang masif dalam riset dan teknologi.
“Semua hal itu merupakan tantangan besar yang membutuhkan usaha yang keras, cerdas, dan inovatif serta harus dilakukan secara sinergi dan kolaboratif. Tentu, kita harus siapkan pemuda-pemudi yang tangguh, sat-set, wat-wet yang memiliki karakter dan kekuatan sebagai game changer,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Khofifah dan wakilnya Emil Elestianto Dardak berpamitan menjelang akhir masa jabatannya. Khofifah mengajak seluruh lapisan masyarakat bekerja sungguh-sungguh, tekun, total, serta konsisten agar Jatim bangkit dan terus melaju menapaki usia ke-78.
Sementara itu, Ketua DPW LDII Jawa Timur KH Moch Amrodji Konawi mengapresiasi kinerja Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, khususnya dalam menyatukan warga Jawa Timur menjadi guyub dan rukun.
“Ini menunjukkan bahwasannya keguyuban keluarga Jawa Timir ini menjadi dasar utama meraih sukses. Dari elemen yang ada di Jawa Timur yang paling utama yaitu bagaimana ibu gubernur memberikan sebagai sosok menyatukan memanage orchestra ini sehingga memberikan suara yang sangat bagus,” ujarnya.
Selaras dengan program pemerintah tentang membangun SDM unggul, LDII berupaya menyiapkan generasi profesional religius melalui pembinaan tri sukses generus.
“Kami dari DPW LDII Jawa Timur telah menyiapkan dengan baik yaitu terutama meneruskan program dari DPP LDII untuk menjalankan delapan klaster pengabdian LDII untuk bangsa, yaitu dalam rangka terbentuknya generasi profesional religius,” lugasnya.
Amrodji lebih merinci, profesional dalam arti mereka ahli di bidangnya dan mampu menjadi warga negara yang baik. Sedangkan religius, Amrodji menambahkan, bahwa mereka tidak sampai meninggalkan agamanya.