Musim penghujan rawan terjadi bencana banjir dan longsor. Untuk itu DPD LDll, MUI, dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lebak bekerjasama menyelenggarakan pengajian umum bertema lingkungan. Acara berlangsung 14 November 2021 di Masjid Al Manshurin, Desa Ancol, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.
Menurut Ketua DPD LDII Lebak, Suwito, pada masa penghujan saat ini, diperlukan langkah-langkah antisipatif dalam menghindari bencana banjir dan longsor yang kerap terjadi. “Pengajian ini sebagai pengingat bahaya bencana alam, agar warga Lebak selalu bertawakal kepada Allah dan waspada sebagai ikhtiar menghadapi bencana,” ujar Suwito.
DPD LDII Kabupaten Lebak, tambah Suwito telah bersinergi dengan berbagai pihak dalam program ketahanan pangan dan lingkungan yang merupakan bagian dari delapan program kerja LDII.
Sementara itu, pengurus DPW LDII Banten sekaligus pengurus MUI Kota Tangerang Ust. Yunus, berkesempatan hadir membuka acara dengan materi Alquran. Dalam penyampaiannya, ia menekankan pentingnya melestarikan lingkungan sebagai praktek ibadah yang diperintahkan agama.
Dalam pengajian yang dihadiri lebih dari 200 warga LDII tersebut, Kasi Pengurangan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lebak, Udin memaparkan materi tentang penanganan sampah rumah tangga.
Menurut Udin, berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lebak, 80 persen sampah dari rumah tangga berupa sampah organik, yang seharusnya dapat dikelola mandiri di pekarangan rumah. Selanjutnya, sampah anorganik bisa dimanfaatkan kembali atau didaur ulang.
Gerakan massal ini, menurut Udin akan berdampak terhadap pengurangan volume sampah yang dikelola pemerintah, berupa komponen tranportasi, tenaga kerja dan polusi yang ditimbulkan termasuk potensi bencana banjir.
“Kegiatan berbasis umat ini, apabila diselenggarakan secara sungguh sungguh oleh seluruh warga di rumah-rumah akan berdampak signifikan,” papar Udin.
Pada kesempatan tersebut, Sekretaris MUI Lebak, KH. Asep Saifullah, didampingi Ketua Komisi Dakwah KH. Nurul H. Maarif turut memberikan tausiyah.
Asep Saifullah mengingatkan, berbagai perbedaan diantara umat Islam tidak akan jadi masalah apabila semua pihak saling menghargai agar kerukunan tetap terjaga, “Yang perlu dikedepankan saat ini adalah semua elemen, khususnya di Lebak bersatu bekerja sama membantu umat,” ujar KH. Asep Saifullah.
Dalam pengajian tersebut juga dilakukan seremoni pemisahan sampah di halaman masjid. Selanjutnya dilakukan serah terima secara simbolis bibit pohon produktif. Tanaman-tanaman tersebut rencananya ditanam di halaman rumah warga untuk mencegah bahaya longsor dan memperbaiki kualitas air tanah.