Wakil Sekretaris Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Prasetyo Sunaryo memberikan motivasi pembentukan karakter dan bakat kepada mahasiswa binaan LDII di Masjid Al-Manshurin, Jember, Minggu (26/3).
Acara yang dikemas dalam bentuk pemetaan bakat (mapping talent) tersebut diikuti mahasiswa di wilayah Jember, Sitobondo, Bondowoso dan Banyuwangi. Ini ditujukan agar mahasiswa sebagai generus mampu menghadapi persaingan profesionalisme.
Lebih lanjut Prasetyo mengatakan, mahasiswa harus memiliki energi dan berpikir postif untuk menghadapi persaingan maupun segala permasalahan.
Dalam pengamatannya, saat ini terdapat hanya 30 persen kalimat positif di media sosial. Sementara 70 persen sisanya berisi kalimat negatif. Hal ini berpotensi merusak struktur berpikir manusia.
“Oleh karena itu berprasangka yang baik sangat penting. dan sudah tertuang di dalam Al-Quran, sesungguhnya Allah bersama orang yang berprasangka yang baik. maka jika kita yakin bisa ya insya Allah pasti bisa. jika kamu berfikir bisa ya pasti bisa,” jelas Prasetyo yang juga menjabat ketua DPP LDII.
Prasetyo manambahkan, dalam menghadapi persaingan agar selalu meminta pertolongan kepada Allah. Persaingan tidak hanya dalam hal positif, melainkan juga persaingan negatif. Misalnya, saling fitnah, saling menjatuhkan. Until itu Prasetyo menghimbau agar para mahasiswa mmenghilangkan prasangka negatif dan mengganti dengan prasangka positif.
Acara ini diselenggarakan DPD oleh LDII Kabupaten Jember bekerja sama dengan Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) Syafiurrohman Jember.
Sementara itu, Sekretaris DPD LDII Kabupaten Jember Abdul Malik memandang mapping talent merupakan sebagai bentuk keseriusan LDII dalam pembinaan dan kaderisasi LDII kepada mahasiswa dalam konteks profesional religius.
“Target PPM adalah bagaimana para mahasiswa lulus tidak hanya sebagai sarjana tapi juga punya dasar agama sehingga bisa menjadi seorang sarjana mubaligh atau mubaligh sarjana,” kata Malik. (Sofyan Gani)