Jelang dilaksanakannya Musyawarah Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jember di bulan Agustus, pengurus harian KNPI aktif menjalin silaturahim ke organisasi kepemudaan dan organisasi kemasyarakatan lainnya.
Seperti dilakukan Arif Ramdani, salah satu calon Ketua Umum KNPI Jember yang bersilaturahim ke kantor DPD LDII Jember, Rabu (27/7). Ia diterima langsung oleh Ketua DPD LDII Jember Akhmad Malik Afandi didampingi Ketua Pemuda LDII Jember Dwi Aerio Suseno.
Menurut Arif, KNPI sebagai induk organisasi kepemudaan masih perlu mendapat masukan dari ormas keagamaan termasuk LDII yang juga sangat aktif membina generasi muda.
“KNPI yang selama ini banyak diisi pengurus dari organisasi Cipayung seperti HMI, PMII, GMNI, PMKRI sekarang sudah saatnya bisa merangkul semua organisasi kepemudaan seperti Anshor, Pemuda Muhammadiyah maupun Pemuda LDII,” ungkapnya.
Selain itu, Arif berharap program-program KNPI ke depan bisa bersinergi dan berkolaborasi dengan Pemuda LDII.
Ketua DPD LDII Kabupaten Jember, Akhmad Malik Afandi berharap bahwa KNPI menjadi rumah besar pemuda Indonesia dan bisa membantu tugas pemerintah untuk mencetak generasi muda bangsa yang unggul, berprestasi dan berkarakter.
Hal ini sejalan dengan tagline LDII yaitu profesional religius. LDII pun mempunyai target pembinaan generasi muda yang biasa disebut dengan Tri Sukses pembinaan generasi penerus yaitu alim faqih, berakhlaqul karimah dan mandiri.
Akhmad Malik menambahkan untuk bisa mencapai itu semua, maka generasi muda harus dibekali dengan enam tabiat luhur yaitu jujur, amanah, kerjakeras hidup hemat, rukun, kompak dan kerjasama yang baik.
Selain itu, Akmad Malik mengatakan, tantangan pembinaan pemuda menjadi sangat berat. Pemuda saat ini harus berhadapan dengan ancaman radikalisme dan mulai melunturnya budaya bangsa akibat pengaruh teknologi yang sudah di genggaman.
“Oleh sebab itu kita harus bergandeng tangan untuk bersama sama membangun bangsa ini tanpa ada polarisasi perbedaan yang ada tapi justru aktif membangun komunikasi antar pemuda demi persatuan dan kesatuan bangsa,” lanjut Akhmad Malik yang pernah jadi aktivis HMI.