Saat ini banyak budaya-budaya bangsa Indonesia yang luntur bahkan ditinggalkan generasi muda, salah satunya pencak silat. Generasi muda lebih minat dengan budaya asing yang saat ini sudah merasuk dan membudaya di kalangan mereka.
Dengan masuknya budaya asing mendorong merosotnya moralitas sehingga generasi muda tak memiliki rasa cinta terhadap bangsanya sendiri.
Oleh karena itu, Persinas ASAD bekerja sama Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Jawa Timur mengajak semua elemen masyarakat untuk melestarikan budaya Indonesia melalui pagelaran seni pencak silat di Atrium Mall City of Tommorow (Cito), Surabaya, Minggu (20/12).
Dalam kesempatan tersebut ketua Persinas ASAD Provinsi Jawa Timur DR. Ir. H. Dedid Cahya Happyanto, MT mengatakan pagelaran ini dalam rangka menyiasati kondisi saat para pemuda mulai melupakan budaya luhur bangsa Indonesia. Persinas ASAD mencoba mengangkat kembali agar supaya budaya asli Indonesia ini tidak luntur, tidak pudar, bahkan tambah lama tambah berkembang pesat.
“Kenapa pagelaran ini dilaksanakan di mall? Karena Persinas ASAD ingin mengajak semua lapisan masyarakat terutama para generasi muda yang sudah lama lupa dengan budaya asli bangsa Indonesia (pencak silat), maka saat inilah waktu yang tepat kita ajak bersama-sama mulai mengingat kembali budaya luhur bangsa Indonesia mulai dari anak-anak sampai orang tua,” ujar Dedid
Dedid menambahkan, di dalam pencak silat terdapat empat aspek, yaitu, pembinaan mental spiritual, olah raga, bela diri dan pengembangan seni budaya. “Inilah yang akan kami kembangkan di dalam Persinas ASAD,” ujarnya.
Kadispora Jawa Timur Drs. Supratomo, M.Si., mengatakan mengapa pencak silat harus ditampilkan? Karena pencak silat adalah milik rakyat Indonesia. “Pencak silat adalah budaya asli bangsa Indonesia, jadi jangan ngaku orang Indonesia kalau tidak cinta pada pencak silat,” kata Supratomo.
Kadispora yang menjabat sebagai ketua IPSI Jatim tersebut mengungkapkan, selain cabang olah raga, pencak silat terdapat unsur mental spiritual artinya pencak silat bisa membina membangun karakter bangsa.
“Pencak silat tidak hanya laga tanding saja akan tetapi bisa diatraksikan dengan bagus. kita perlu saksikan betapa hebatnya jurus-jurus pencak silat tidak kalah dengan atraksi-atraksi dari cabang bela diri yang lain. Adik-adik harus menyaksikan, betapa hebatnya pencak silat,” imbuhnya.
Supratomo menambahkan, Dispora Provinsi Jawa Timur menyambut baik upaya yang dilakukan perguruan Persinas ASAD untuk melestarikan budaya Indonesia melalui pagelaran pencak silat seperti ini. (Sofyan Gani)