Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kembali memberikan penghargaan bagi pelaksana Program Kampung Iklim (ProKlim). Acara itu digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (9/8).
Tahun ini KLHK membagi dalam dua kategori nominasi yaitu ProKlim Lestari dan ProKlim Utama. LDII meraih satu kategori penghargaan sebagai pelaksana ProKlim Kategori Utama. Kampung Iklim tersebut berlokasi di Padukuhan Sangurejo, Kalurahan Wonokerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pemberian penghargaan itu dilakukan langsung oleh Menteri LHK Siti Nurbaya pada puncak Festival LIKE 2. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengatakan, Program Kampung Iklim (ProKlim) sangat penting dalam memperlambat perubahan iklim. Ia mengatakan, salah satu faktor perubahan iklim adalah banyaknya gas emisi yang dilepaskan ke lapisan atmosfer. Hal inilah yang membuat bumi makin terasa panas.
“Ini kemudian kaitannya dengan panas dan situasi atmosfer yang berubah karena akibat tadi ya (perubahan iklim). Kenapa itu terjadi? Karena ada industri yang terus-terusan memberi emisi dan sebagainya,” ungkapnya.
Ia menambahkan, ProKlim bukan sekadar tempat konservasi iklim. Lebih lanjut, ia menegaskan, ProKlim adalah upaya memperlambat perubahan iklim yang menjadi tanggung jawab bersama, “Program kampung iklim sudah dimulai sejak 2011, maka pada tahun 2022-2023 kami bisa mengatakan bahwa ini bukan hanya soal satu lokasi. Tapi ini adalah persoalan secara keseluruhan permukaan bumi, istilahnya lapisan biosfer dan sampai atmosfer itu adalah persoalannya,” jelas Menteri LHK itu.
Untuk diketahui, kategori ProKlim ditetapkan berdasarkan nilai akhir yang merupakan hasil perhitungan nilai komponen kegiatan adaptasi, mitigasi dan dukungan keberlanjutan.
Sementara itu, Ketua Proklim Sangurejo, M. Chairul Huda mengungkapkan kebanggaannya bisa meraih perhargaan dalam Kategori Kampung Proklim Utama. “Semua ini berkat kerja sama antara warga dan pemerintah setempat, baik itu pemerintah desa, pemerintah kapanewon, maupun di tingkat kabupaten, khususnya di Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Kami sekali lagi mengucapkan terima kasih dan merasa sangat bangga dengan prestasi ini,” ujarnya.

Chairul yang juga warga LDII itu juga mendapatkan pendampingan dari anggota Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Agus Kurniawan dan Dosen Kehutanan Universitas Gajah Mada sekaligus pengurus Departemen Litbang, Sumber Daya Alam dan Lingkungan (Lisdal) DPP LDII Atus Syahbudin. Penghargaan itu, tambahnya, diperoleh karena setiap elemen di Padukuhan Sangurejo bergerak bersama.
Selain di Sangurejo, LDII juga membina dua Kampung Iklim lainnya. Yakni, di Girikerto, Kabupaten Ngawi dan RW 5, Pekanbaru Riau. Ketiganya masuk kategori Kampung Iklim Utama.