Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta mengucapkan selamat Idul Fitri kepada pimpinan Ormas Islam di Jawa Timur. Hal tersebut disampaikan melalui jajaran Dit Intelkam Polda Jawa Timur saat bersilaturahim ke Kantor DPW LDII Jawa Timur, Kamis (28/4).
Adapun jajaran Dit Intelkam Polda Jawa Timur, yaitu Kasubdit 3 AKBP Agus Prasetyo didampingi Kompol Edi Pria dari Kanit Keagamaan, Aiptu Wahono dari Panit Intelkam Polda Jatim beserta jajaran yang lain.
“Bapak Kapolda menyampaikan pesan selamat hari raya Idul Fitri bagi keluarga besar LDII. Sekaligus menyampaikan terima kasih kepada Ketua DPW LDII Jawa Timur dan Ormas Islam yang telah menjaga kondusivitas di Jawa Timur,” kata AKBP Agus.
AKBP Agus juga mengungkapkan, pihaknya juga berilaturahim ke Rais ‘Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Ketua Umum MUI Jawa Timur, Ketua PWNU, Ketua PW Muhammadiyah, dan sejumlah Ormas Islam di Jawa Timur.
Sementara itu, Ketua DPW LDII Jawa Timur KH Moch Amrodji Konawi mengaku senang selama ini bisa bersinergi dengan Polda Jawa Timur. Ia juga mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi Kapolda Jawa Timur dan jajaran.
Menurut KH Amrodji, meskipun non muslim, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta bisa merangkul semua agama terutama umat Islam. “Sikap Bapak Kapolda Jawa Timur bisa kita contoh, sebagai pimpinan Polda di Jawa Timur ia bisa menjaga kerukunan dan toleransi antar agama,” ungkap KH Amrodji.
Langkah merawat keberagaman begitu penting untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal tersebut juga disepakati keluarga besar LDII bahwa pihaknya telah menjunjung tinggi kebangsaan.
“LDII dalam delapan klaster programnya menaruh kepentingan kebangsaan di posisi pertama, setelah itu baru keagamaan. Hal tersebut disepakati di Munas IX/2021 di Jakarta,” ujar KH Amrodji.
Ia mengungkapkan alasan kebangsaan menjadi poin penting bagi LDII, pasalnya anggota LDII merupakan warga Negara Indonesia yang tinggal di Indonesia, bangsa yang majemuk terdiri dari berbagai macam suku, bahasa dan agama. “Bila negara kita aman tidak ada konflik, maka kita bisa ibadah dengan tenang dan khusuk,” pungkasnya.
KH Amrodji juga mengatakan selama ini LDII mengikuti dan patuh keputusan pemerintah melalui Kementerian Agama dalam penentuan hilal 1 Ramadan dan Idul Fitri atau 1 Syawal. “Bila itu terjadi perbedaan dalam rukyatul hilal, kami menghormati itu, tanpa mencari siapa yang benar siapa yang salah,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu pula, KH Amrodji juga menyampaikan dan menghimbau pada warga LDII untuk tidak melakukan takbiran keliling. Menurutnya, karena saat ini masih dalam masa pandemi takbiran bisa di lakukan di masjid-masjid. Hal tersebut dipilih karena lebih aman dan tidak mengganggu ketertiban umum.