Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Jawa Timur Prof. Dr. H. M. Saad Ibrahim, MA menghendaki agar sesama umat Islam di Indonesia mengedepankan persamaan. Ini disampaikannya saat menjadi narasumber dalam Diklat Dakwah dan Fiqh LDII Provinsi Jawa Timur yang diselenggarakan di gedung Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA), Minggu (18/12).
Menurut Saad, mendahulukan persamaan dan mengesampingkan perbedaan merupakan ciri Islam yang rahmatan lil ‘alamin. “Sebagai umat Islam yang rahmatan lil alamin seyogyanya turut membangun kebersamaan antar umat,” kata Saad.
Perbedaan bukanlah seauatu yang perlu dipersoalkan. Namun sebaliknya, perbedaan bisa diakomodasi menjadi satu bentuk kerjasama.
“Hal ini seperti yang dilakukan LDII yang menggelar Diklat Dakwah dengan menghadirkan dari narasumber MUI, NU, Muhammadiyah, Polri, maupun TNI, maka saya mengapresiasi yang dilakukan LDII,” ujar Saad.
Lebih lanjut Saad mengatakan bahwa diklat dakwah seperti dilakukan LDII ini memiliki sistem pengaderan yang bagus, karena dakwahnya bersifat global. Hal ini penting sebagai prinsip Islam rahmatan lil ‘alamin.
“Saya juga pernah berkunjung ke Ponpes Wali Barokah Kediri dan Pesantren Gadingmangu, Perak, Jombang. Mubaligh dan mubalighotnya sudah dikirim sampai ke Suriname untuk mensyiarkan agama Islam,” imbuhnya.
Acara Diklat Dakwah dan Fiqh digelar selama dua hari pada 17-18 Desember 2016 yang diikuti 100 peserta dari utusan DPD dan pondok pesantren di 38 kabupaten/kota Jawa Timur. Selain itu turut hadir peserta perwakilan dari Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Jawa Timur dan Dewan Pimpinan Wilayah Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (DPW PITI) Jawa Timur.
Penulis: Sofyan Gani
Editor: Widi Yunani