Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar penyuluhan hukum dalam program Jaksa Masuk Pesantren, Kamis (23/2) di Ponpes Shirotol Mustaqim, Palu.
Kepala Seksi (Kasi) Sosial Budaya dan Kemasyarakatan Kejati Sulteng, Firdaus M Zein mengajak seluruh santri LDII agar menjaga empat pilar kebangsaan Indonesia. “Dengan menjaga empat pilar kebangsaan kita akan terhindar dari pemahaman radikalisme,” cetus Firdaus di hadapan ratusan santri.
Ia mengatakan, tantangan kebangsaan kini terbagi menjadi dua yakni tantangan internal dan eksternal. Salah satu contoh ia memaparkan beberapa aliran yang menyimpang dalam agama Islam, sehingga pemerintah terus melakukan upaya edukasi tentang nilai-nilai kebangsaan.
“Ada beberapa aliran dalam Islam yang tidak mempercayai ajaran-ajaran nabi diantaranya tidak percaya dengan hadist-hadist nabi, bahkan anti dalam mengucapkan dua kalimat syahadat,” jelasnya.
Indonesia merupakan negara yang mempercayai sila pertama Pancasila “Ketuhanan yang Maha Esa” dan menolak seseorang yang tidak mengakui adanya tuhan. “Untuk itu setiap warga negara di Indonesia wajib beribadah dan menyembah tuhan sesuai kepercayaan masing-masing, serta menjaga toleransi sesama agama,” lanjutnya.
Dengan adanya program Jaksa Masuk Pesantren tersebut, pemerintah berupaya mencegah bibit-bibit yang salah dalam ajaran agama. Selain program Jaksa Masuk Pesantren, Kejati Sulteng juga memiliki program untuk penyuluhan hukum di sekolah bahkan program Jaksa Menyapa di RRI.
Semwntara itu, Ketua DPW LDII Sulteng, Zulkifli Lasamai menyampaikan program yang dihelat oleh Kejati Sulteng sangat bermanfaat bagi para santri. Ia juga menilai, hal itu sesuai dengan delapan bidang kontribusi LDII bagi bangsa. “Dalam delapan program kami, kebangsaan menjadi nomor urut pertama sehingga kami selalu menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada warga kami,” ujar Zulkifli.
Untuk itu, Zulkifli menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran Kejati Sulteng yang mau memberikan materi penyuluhan hukum kepada santri LDII. Selain penyuluhan hukum oleh Jaksa, Zulkifli juga berharap bisa menghadirkan materi penyuluhan narkoba kepada remaja LDII.
“Semoga ke depan kita akan melanjutkan kolaborasi lagi mungkin dengan program yang berbeda untuk memberikan edukasi yang baik bagi bangsa,” ungkap Zulkifli.
Pada penyuluhan tersebut, sejumlah pengurus harian DPW LDII Sulteng ikut hadir dan mendampingi para peserta.