Toleransi antar umat beragama perlu ditingkatkan. Hal ini disampaikan M. Fauzi, S.Ag, M.HI dari Kementerian Agama Jawa Timur saat mengisi Diklat Dakwah dan Fiqh di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Sabtu (31/10).
Menurut Fauzi, Jawa Timur menempati urutan ketiga di Indonesia sebagai daerah yang rawan pertikaian sesama umat Islam. Beberapa kasus pertikaian diantaranya terjadi di Bangil, Jember, Sampang, juga Surabaya, tidak hanya saling cek-cok mulut atau perusakan bangunan namun juga telah menelan korban jiwa.
Dalam diklat yang diselenggarakan oleh DPW LDII Jawa Timur ini, Fauzi juga menyebutkan bahwa kurangnya toleransi dan sikap saling menghargai serta egosentral yang terlalu tinggi menjadi faktor pemicu terjadinya pertikaian, baik antar sesama ormas Islam maupun dengan masyarakat umum. “Kenapa masih ada umat yang suka mengkafirkan orang lain? Itu karena mereka kurang memahami toleransi,” ujar Fauzi
Menurut Fauzi perlu mensosialisasikan kepekaan terhadap toleransi antar umat beragama. Salah satunya melalui pelatihan ini yang memberi pembekalan pada para dai untuk menyampaikan informasi yang menyejukkan umat. “Peran Kemenag membantu Gubernur dan Wakil Gubernur untuk menciptakan suasana tenang,” tambahnya. (Vita/Widi)