Ketua DPW LDII Jawa Timur KH Moch Amrodji Konawi menghadiri resepsi Milad ke-112 Muhammadiyah, Sabtu (16/11), di SMA Muhammadiyah 1 Taman, Sidoarjo.
Pada acara tersebut, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur juga meluncurkan gerakan makan siang gratis dan bergizi sebanyak 112 ribu paket di sekolah/madrasah Muhammadiyah se-Jawa Timur. Peluncuran tersebut dilakukan serentak di penjuru kabupaten/kota Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Jawa Timur secara daring.
Dalam acara tersebut, turut hadir Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia (Mendikdasmen RI) Prof. Abdul Mu’ti. Ia mengapresiasi PWM Jawa Timur yang menggelar makan siang gratis dan bergizi untuk siswa sekolah. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Ia mengungkapkan, program pemerintah makan siang gratis dan bergizi ini bagian dari pembentukan pendidikan karakter. “Tidak sekedar memenuhi gizi pada anak, tetapi juga meningkatkan karakter kepribadian dan spritual di lingkungan anak-anak kita, seperti membiasakan mereka berdoa sebelum dan sesudah makan,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Menteri Mu’ti, program yang dicanangkan pemerintah Prabowo ini untuk membiasakan anak untuk makan makanan yang sehat dan bergizi. Karena, masih ada catatan bahwa anak-anak masih suka makan makanan yang kurang sehat seperti junk food.
Menteri Mu’ti lebih detail menjabarkan program makan siang gratis dan bergizi. Menurutnya, melalui program tersebut juga melatih anak memiliki jiwa tanggung jawab, seperti selepas makan siang mereka bisa mencuci piringnya yang ia gunakan.
Kemudian, melatih budaya tertib saat mengambil makan dan membiasakan makan secukupnya, jangan sampai tersisa (mubazir). Ia menjelaskan, menurut ajaran Islam, sesuatu yang boros atau berlebihan tidak disukai Allah SWT.
Peluncuran makan siang gratis bergizi dan pembentukan pendidikan karakter juga mendapat apresiasi dan dukungan dari Ketua DPW LDII Jawa Timur KH Moch Amrodji Konawi. Menurutnya, pembentukan pendidikan karakter selaras dengan delapan klaster LDII untuk Bangsa.
Delapan klaster pengabdian LDII untuk bangsa meliputi bidang kebangsaan, dakwah, pendidikan karakter, ekonomi syariah, kesehatan herbal, ketahanan pangan dan lingkungan, teknologi dan energi baru terbarukan.
“Tentunya pengabdian tersebut dibutuhkan dukungan dan kerjasama semua elemen bangsa. Dalam hal ini LDII selalu bersinergi, baik dengan pemerintah maupun semua pihak, salah satunya dengan Muhammadiyah,” ujar Amrodji.
Amrodji menekankan bahwa pendidikan karakter merupakan modal utama untuk menyiapkan sumberdaya manusia dalam menghadapi bonus demografi dan Indonesia Emas 2045.