Ketua DPW LDII Jawa Timur, KH. Moch Amrodji Konawi menghadiri Milad ke-1 Rumah Falak Markaz Hisab dan Rukyat (MAHIRA), pada Selasa (24/12) di Mojokerto. Peringatan tersebut sekaligus jadi penanda dibukanya Kajian Falak Street yang diikuti 60 peserta dari berbagai wilayah, termasuk peserta dari luar Jawa.
KH. Moch Amrodji Konawi, dalam acara tersebut menyampaikan rasa syukur atas keberadaan Rumah Falak MAHIRA Mojokerto yang diinisiasi oleh Ketua Lembaga Falakiyah PWNU Jawa Timur KH. Syamsul Ma’arif.
Amrodji menuturkan bahwa tujuh kader muda LDII telah mengikuti pelatihan intensif selama tujuh hari, yang dilaksanakan tiga hari sebelum dan empat hari setelah Ramadan 2024.
“Saat ini, LDII Jawa Timur telah memiliki 29 titik pantauan Rukyatul Hilal. Alhamdulillah, tim Rukyatul Hilal LDII di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota aktif berpartisipasi dalam kegiatan ini,” ujar Amrodji.
Amrodji juga menyoroti pentingnya sanad ilmu falak yang diterima oleh kader LDII. “Kami sangat berterima kasih kepada KH. Syamsul Ma’arif yang menyambungkan sanad ilmu Falak hingga ke KH. Ahmad Ghozali dari Pondok Pesantren Lanbulan, Sampang. Ini menjadi bukti kuatnya ukhuwah antara NU dan LDII yang terjalin selama ini,” tambahnya.
Acara tersebut juga dihadiri Kepala Subdit Hisab Rukyat & Syariah Kemenag RI KH. Ismail Fahmi. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang berpartisipasi dalam pelestarian ilmu Falak. Ia juga secara khusus mengapresiasi LDII yang sejak 2013 telah dilibatkan dalam penentuan Sidang Isbat.
“LDII menunjukkan komitmen sebagai ormas yang peduli terhadap ilmu Falak dan mendukung keputusan pemerintah dalam Sidang Isbat. Kehadiran LDII di Falak Street ini diharapkan menambah personal ahli ilmu Falak, mengingat kebutuhan ahli di Indonesia masih kurang,” ujar Ismail yang akrab dipanggil Bang Haji Mail.
Menurutnya, penentuan awal bulan oleh pemerintah melalui Sidang Isbat dilakukan dengan pendekatan integrasi metode hisab dan rukyat, serta melibatkan berbagai ahli dan ormas Islam, termasuk LDII. Saat ini, Indonesia memiliki tiga Rumah Falak MAHIRA yang berlokasi di Jakarta, Aceh, dan Mojokerto.
Dalam acara tersebut juga diisi doa yang dipimpin oleh Ketua MUI Mojokerto, KH. Cholil Arphaphy. Dengan kehadiran berbagai elemen masyarakat dan kolaborasi antarlembaga, Milad Rumah Falak MAHIRA menjadi momen penting dalam memperkuat silaturahmi dan pelestarian ilmu Falak di Indonesia.