Ketua Harian Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) H. Benny G. Sumarsono menekankan, seorang pendekar harus mempunyai budi pekerti luhur.
“Kita perlu pendekar-pendekar, bukan hanya jago dalam bersilat. Kalau jago silat saja larinya jadi preman. Tapi bagaimana pendakwah-pendakwah adalah pendekar silat. Ia berdakwah lewat silat, akan menarik anak muda berlatih silat. Karena saat ini sedang terjadi krisis akhlak budi pekerti, jadi sama-sama kita berlatih silat,” ujarnya saat membuka Rakernas Persinas ASAD di Padepokan Pencak Silat Persinas ASAD, Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (11/10) .
Tidak hanya atlet, Benny G. Sumarsono menyatakan, wasit juri juga menjadi tolak ukur kemajuan pencak silat. Atlet bagus katanya, kalau wasit juri jelek akan terjadi chaos. Ia berharap ke depan, bukan hanya atlet saja, tapi Persinas ASAD mampu menelurkan wasit juri internasional yang terbaik. Dari 80 negara yang terdapat perguruan silat, Benny G. Sumarsono menyatakan, IPSI membutuhkan pelatih yang bertaraf internasional.
Ia juga mengapresiasi perguruan PERSINAS ASAD. Walau baru berdiri 29 tahun, relatif muda dibandingkan perguruan seniornya, namun telah mengukir prestasi hingga tingkat internasional. Menurutnya, kunci keberhasilan perguruan PERSINAS ASAD terletak di good management perguruannya.
“Ternyata ilmunya adalah good management oleh Pak Agus Susarso. Perguruan tanpa good management, hasilnya tidak akan maksimal. Tadi saya saksikan, banyak atlet Persinas ASAD mewakili kejuaraan internasional dan menghasilkan prestasi yang the best, atlet dunia,” ujarnya.
Namun, Ia juga berpesan, dengan prestasi yang gemilang jangan menyebabkan menjadi jumawa, tapi tetap rendah hati. “Ke depan, saya harap ada perwakilan PERSINAS ASAD di tiap negara,” ujarnya.
Good Management dalam meningkatkan SDM Atlet Persinas ASAD itu, diperkuat dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan DPP LDII dan Senkom Mitra Polri. Ketua Umum PB PERSINAS ASAD Agus Susarso menyatakan agar pembinaan atlet bisa paripurna.
DPP LDII dan PB Persinas ASAD menandatangani MoU bidang mental spiritual pesilat, agar bisa menjamin pembinaan atlet yang berkarakter luhur dan akhlakul karimah. “Kita memiliki pendekar yang berbudi luhur, ternyata inline dengan organisasi LDII yang membina pesilat dalam pengajian. Kita merasakan kebaikannnya,” ujarnya.
Sementara dengan PP Senkom Mitra Polri, selain pendekar jago silat, juga bisa kesamaptaan dan baris berbaris untuk meningkatkan kedisiplinan. Harapannya, kerjasama ini bisa meningkatkan kualitas pesilat.
“Kita paling muda, tapi kita berharap bersama-sama dengan bimbingan perguruan yang telah senior. Harapannya, perguruan PERSINAS ASAD bisa memenuhi harapan masyarakat dan bangsa. Kami menyaksikan MoU yang telah lama kami pikirkan, hari ini bisa terwujud, dan luar biasa,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Ketua Umum DPP LDII KH. Chriswanto Santoso menyatakan, MoU dengan Perguruan PERSINAS ASAD sangat penting. DPP LDII memiliki Program 8 Bidang Pengabdian Bangsa. Keempat diantaranya terkait pembangunan SDM profesional religius yang berkarakter, untuk menyiapkan generasi emas tahun 2045.
“Kami sadar, pembangunan karakter tidak cukup teori di kelas, tapi banyak hal yang sifatnya praktis dan implementatif di lapangan. Kami banyak kerjasama dengan berbagai pihak dan saya melihat MoU dengan Persinas ASAD ini sangat penting karena bisa membina langsung dalam bentuk beladiri,” ujarnya.
Dari proses itu, KH. Chriswanto Santoso merasakan hasil yang luar biasa bagi pembinaan generus. Ia berharap, kerjasama ini tidak berhenti di pusat, tapi sampai di daerah. “Kita sampaikan organisasi di daerah agar muncul juara silat dari warga LDII. Pembinaan yang dilakukan PERSINAS ASAD melengkapi program DPP LDII hingga di tingkat bawah,” ujarnya.
Ketua Umum PP Senkom H. Katno Hadi, yang diwakili Ketua PP Senkom Lukman Abdul Fatah juga menyatakan, MoU ini dapat memperkuat kerjasama yang selama ini sudah terjalin dengan baik. Ia akan akan menginstruksikan pengurus Senkom Mitra Polri di seluruh Indonesia untuk segera berkoordinasi dengan pengurus perguruan PERSINAS ASAD di daerahnya masing-masing
“Kami siap membantu untuk membina khususnya para pendekar Persinas ASAD agar sadar kamtibmas sebagai wujud cinta tanah air terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai implementasi bela negara,” ujarnya.
Sementara itu, PERSINAS ASAD akan menindaklanjuti nota kesepahaman ini, sehingga seluruh anggota Senkom Mitra Polri dapat segera dididik dan dilatih untuk lebih cakap serta terampil seni beladiri yang sangat berguna di saat menjalankan tugasnya.
“Senkom Mitra Polri setiap bertugas menghadapi bahaya di lapangan. Kami membutuhkan kesiapan dan keahlian, baik itu keahlian skill bela diri dan ketahanan mental yang sangat kuat. Kami sangat senang melakukan MOU dengan PERSINAS ASAD,” ujarnya.
Rakernas PERSINAS ASAD 2022 bertujuan membuat program kerja satu tahun ke depan, dengan mengambil tema “Dengan Prestasi Persinas ASAD untuk Meningkatkan Karakter Luhur”. Hadir perwakilan perguruan historis nasional dan perguruan besar seperti PSHT, Perisai Diri, dan perguruan lainnya.
Sementara itu, 100 peserta mengikut Rakernas PERSINAS ASAD 2022 secara luring. Peserta lain dari PB Persinas ASAD, perwakilan Pengurus Provinsi, serta Pengurus Tingkat Kota mengikuti secara daring di 300 lebih titik lokasi.