Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso mendorong penguatan SDM menuju Indonesia Emas 2045 menjadi prioritas program LDII. Hal itu ia sampaikan saat membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) VIII LDII Sulawesi Selatan, Selasa (17/9), di Aula Mappaodang Mapolda Sulsel.
Muswil DPW LDII Sulsel mengusung tema “Penguatan Sumber Daya Manusia Profesional Religius untuk Mewujudkan Sulawesi Selatan yang Mandiri dan Sejahtera”.
Diakui Chriswanto, penguatan SDM merupakan hal yang sangat penting, bahkan menjadi program dan atensi DPP saat rapat kerja nasional.
Ia menyampaikan seluruh permasalahan bangsa, mulai dari bullying, narkoba hingga judi online dan lainnya bakal tuntas bila memiliki SDM yang mumpuni.
“Permasalahannya, pembinaan SDM dan sistem pendidikan di tanah air dinilainya perlu untuk dievaluasi dan dibenahi,” katanya.
LDII mendorong adanya gerakan pembinaan sejak dini untuk membenahi SDM di Indonesia. Chriswanto menyoroti mengenai sistem pendidikan yang fokus 1, tulis, hitung (calistung) pada anak usia dini. Harusnya yang diprioritaskan adalah pembinaan karakter.
Chriswanto juga menjelaskan ada empat hal yang harus ditanamkan sejak dini. Masing-masing berdasarkan urutannya ialah kebangsaan, keagamaan, pendidikan, dan kesehatan.
“Nah, jika SDM sudah bagus, maka apapun permasalahan dapat diselesaikan dengan baik,” ucapnya.
Ia menambahkan, jika aksi-aksi SDM disiapkan sejak dini, masih ada harapan, kita memiliki waktu sekitar 21 tahun menuju visi Indonesia Emas 2045. Ya, kata kuncinya kembali lagi SDM harus disiapkan.
Termasuk untuk pengurus LDII Sulsel, ia menekankan penguatan SDM mesti menjadi atensi. Musababnya, tanpa adanya SDM yang mumpuni, maka program kerja akan sulit terealisasi secara maksimal.
Secara nasional, SDM juga penting agar sumber daya alam yang dimiliki tidak malah dinikmati asing.
Adapun soal pengawalan pilkada damai, Chriswanto menyerukan seluruh pengurus dan warga LDII se-Sulsel ikut ambil bagian.
Olehnya itu, ia meminta agar isu tersebut menjadi salah satu rekomendasi pada muswil. Ia menegaskan LDII secara kelembagaan harus bersikap netral, tapi di sisi lain harus aktif.
Partisipasi aktif yang dimaksud, ia menyebut seluruh warga LDII mesti menyukseskan pesta demokrasi dengan ikut memilih.
“LDII harus netral dan mengawal pilkada agar berjalan damai. LDII netral tapi aktif bahwa tidak boleh ada yang golput. Harus membantu penyelenggara untuk menyukseskan pesta demokrasi dan mewujudkan pilkada damai,” paparnya.
Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Sulsel, Muhammad Rasyid, turut mengapresiasi kontribusi LDII dalam membantu pemerintah provinsi, khususnya dalam pembangunan mental dan spiritual.
Ia pun sepakat dengan LDII tentang pentingnya penguatan SDM dan menjaga pilkada damai.
Sebagai organisasi besar, LDII diharapkannya dapat mengambil peran untuk membantu pemerintah daerah. Khususnya dalam masa transisi, dalam hal ini mendukung pilkada damai. Adapun untuk penguatan SDM, ia menyebut LDII harus adaptif mengikuti perkembangan zaman.
“Semoga sumbangsih dan pengabdian LDII dapat terus dilakukan, apalagi menyambut Pilkada damai. LDII juga harus mampu meningkatkan SDM di era globalisasi dengan fokus pada tiga unsur yakni kemampuan, ketelitian, dan sikap,” ungkap Rasyid, mewakili Pj Gubernur Sulsel.
Ketua DPW LDII Provinsi Sulsel, Abri, menyampaikan selama satu periode kepengurusan telah banyak program yang dijalankan di berbagai bidang. Muswil kali ini menjadi momentum untuk mengevaluasi kinerja, merumuskan program baru dan memilih ketua maupun pengurus periode selanjutnya.
“Muswil ini tahapan penting bagi LDII untuk memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara maupun daerah. Ini bagian dari upaya membantu mewujudkan Sulsel mandiri dan sejahtera serta menunjukkan Islam sebagai rahmatan lil alamin lewat berbagai program LDII,” tuturnya.
Muswil ini, ia mengharapkan pula dapat memberikan energi dan semangat bagi pengurus maupun warga LDII untuk menjalin hubungan dengan pemangku kepentingan, baik regional maupun nasional.
Ketua panitia, Sanusi Fattah, menyampaikan muswil ini diikuti oleh 900 peserta dan undangan. Rinciannya yakni 50 undangan ekslusif dan kurang lebih 66 utusan DPD LDII dari kabupaten/kota. Sisanya, 700 orang dari warga LDII serta 100 orang panitia dan keamanan.
Dalam muswil kali ini, panitia telah mengundang sejumlah pejabat dan tokoh penting. Srlain memberikan pengarahan maupun pembekalan juga diagendakan diskusi panel. Mereka yang diundang, antara lain Kapolda Sulsel, Kajati Sulsel, Pangdam XIV/Hasanuddin, Ketua MUI Sulsel, tokoh pengusaha Aksa Mahmud.
Sanusi berharap agar rangkaian pelaksanaan muswil dapat berjalan aman dan lancar. Ia pun mengajak seluruh peserta dapat berkontribusi memberikan gagasan maupun ide untuk memajukan organisasi.