Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso melantik dan mengukuhkan kepengurusan DPW LDII DKI Jakarta masa bakti 2020 – 2025 pada Muswil DPW LDII DKI Jakarta ke-IX secara daring Jumat lalu (12/2). Kepengurusan baru ini diharapkan dapat berkontribusi nyata mewujudkan peran penting LDII dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Chriswanto dalam pembukaan menyatakan, gambaran kinerja organisasi tidak ditentukan oleh banyaknya pengurus, tetapi banyaknya orang yang bekerja untuk menghasilkan output lebih baik. Tantangannya adalah menyatukan pendapat 150 orang pengurus tanpa mengakomodir kepentingan tertentu, sehingga dapat bekerjasama secara kompak, sesuai hasil Muswil IX.
Ia juga menyitir hadis Nabi yang menyatakan jika orang yang diberikan amanah itu harus bertanggungjawab baik kepada manusia, kepada umat, dan kepada Allah SWT.
“Tantangan negara ini sekarang berat. Apa yang jadi bagian tugas negara, juga bagian dari tugas kita. Cobaan pandemi covid-19 dan musibah-musibah yang berdatangan adalah kehendak Allah. Ini yang perlu didasari dalam pola pikir kita,” ujar Chriswanto.
Ia menegaskan di hadapan para pengurus DPW yang dilantik, tidak pada masanya menyalahkan manusia lain sebagai akibat suatu musibah karena hal itu tidak menyelesaikan masalah. “Lebih baik kita memikirkan cara menanggulangi musibah itu bersama,” tegasnya.
Selain itu, krisis kesehatan yang dihadapi baik skala mikro dan makro, mengakibatkan krisis ekonomi dan sosial yang mengganggu stabilitas keamanan negara. Kerukunan, kekompakan, dan kerjasama yang baik antar pengurus LDII perlu diprioritaskan.
Chriswanto bersyukur, LDII di berbagai daerah telah mampu mewujudkan bantuan kepada warga-warga dan masyarakat yang terkena bencana. Ia berharap pengurus LDII mampu antisipasi dan berupaya bagaimana masyarakat mampu bertahan dengan cobaan. Itulah kontribusi LDII yang paling nyata yang bisa dibangun.
“Keberadaan 150 pengurus yang baru dilantik ini tidak ada gunanya jika tidak berbuat apa-apa dan tidak memberikan kontribusi. Jangan saling menyalahkan dan cari jalan keluar mengatasi masalah. Yakinlah ini jariyah yang besar untuk umat dan di hadapan Allah nanti.“
Lebih lanjut, Chriswanto berharap pengurus organisasi khususnya kepengurusan DPW LDII DKI Jakarta masa bakti 2020 – 2025 bisa menjalankan tugas sesuai proporsionalnya masing-masing. Selain itu, saling membantu agar organisasi tetap berjalan dan dapat mengupayakan manfaat kepada umat sesuai dalil “khoirunnas anfauhum linnas”.
Para pengurus harus membangun kekompakan, kerukunan, serta kerjasama yang baik sehingga lebih mudah meraih target pencapaian. Terutama menghadapi dinamika permasalahan masyarakat, informasi adalah sesuatu yang berpengaruh pada kehidupan masyarakat. “Kebanyakan orang tidak tahu jika itu hoax, tapi jika cocok dengan hatinya itulah yang dijadikan landasan,” ujar Chriswanto.
Informasi yang salah menjadikan tindakan yang salah, jika hal itu dibawa dalam kepengurusan LDII, maka mengakibatkan tindakan yang fatal. Chriswanto meminta pengurus organisasi agar sering berkonsolidasi dan berkomunikasi agar informasi yang didapat jelas dua arah, kesimpulannya akurat, dan menentukan arah organisasi selanjutnya.
Jakarta Miniatur Indonesia dalam menyambut Generasi emas 2045
Jakarta yang merupakan miniaturnya Indonesia memiliki keberagaman. Ketua DPW LDII DKI Jakarta Teddy Suratmadji menambahkan, dengan keberagaman itu butuh ormas Islam yang menerapkan moderasi beragama.
“Kami konsisten dengan prinsip-prinsip Islam washatiyah, untuk itu LDII selalu berinteraksi, berdialog, dan terbuka dengan semua pihak,” ujarnya. Moderasi beragama ini, bagi Teddy sangat penting, sebagai modal membangun Jakarta.
Sebagai menetapi perintah Qur’an, selalu koordinasi dengan ulama, dan komunikasi yang baik akan menjadi sesuatu yang luar biasa sebagai gerakan LDII.
Sementara itu Irvan Jusuf, perwakilan Dewan Penasehat DPW LDII DKI Jakarta memberikan sambutannya secara daring. Ia menyampaikan kepada para pengurus yang baru dilantik agar menyiapkan generasi penerus terbaik sebagai bonus demografi untuk tahun 2045.
Mendidik anak-anak sejak dini dengan pendidikan Islam rohmatan lil alamin, karakter yang baik, dan kemandirian, sehingga mencapai target keberhasilan sumber daya manusia untuk 2045.