Salah satu tujuan dari ibadah Ramadhan, yaitu memperkokoh kedekatan kita kepada Al-Qur’an sehingga kita selalu berusaha bisa membaca, memahami dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bulan Ramadhan, kita dapat memperbaiki keislaman kita dengan tadarrus dan tadabbur (mengkaji) Al-Qur’an.
Ramadhan boleh dikata sebagai momentum yang sangat baik untuk memperbaiki keislaman kita dan anggota keluarga. Misalnya anggota keluarga yang belum bisa membaca Al-Qur’an bisa kita kontrol dan kita tumbuhkan atau kita tingkatkan kemampuannya membaca Al-Qur’an, begitu juga dengan pemahaman dan pengamalannya.
Ramadhan seringkali disebut dengan Syahrul Qur’an (Bulan Al-Qur’an), karena awal diturunkannya Al-Qur’an adalah pada bulan Ramadhan. Dengan berpedoman pada Al-Qur’an, niscaya perjalanan hidup manusia menjadi terarah dan memberi kebahagiaan, kedamaian, ketentraman dan kemakmuran serta keadilan. Banyak dari kita, kaum muslimin yang sudah jauh dari Al-Qur’an, mulai dari jauh dalam bentuk tidak bisa membacanya, bisa membaca tapi tidak rajin membacanya, rajin membaca tapi tidak memahaminya, memahami tapi tidak mengamalkannya atau sudah mengamalkannya tapi baru untuk dirinya sendiri, belum mengajak orang lain untuk mengamalkannya.
Oleh karena itu, sebagai bulan Al-Qur’an, Ramadhan mengingatkan dan mengetuk hati kita untuk memperkokoh komitmen kepadanya. Bila Ramadhan yang segera kita masuki telah berakhir dan komitmen kita kepada Al-Qur’an semakin kuat, hal itu merupakan indikasi dari keberhasilan ibadah Ramadhan kita, sehingga dalam menjalani kehidupan ini, kita selalu berpedoman kepada Al-Qur’an, karena Al-Qur’an memang berfungsi sebagai petunjuk dan dalam menilai sesuatu, kitapun menggunakan Al-Qur’an sebagai tolok ukur, karena Al-Qur’an memang berfungsi untuk membedakan antara yang haq (benar) dengan yang bathil (salah), Allah berfirman, “Bulan Ramadhan adalah bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil)”. (QS Al-Baqoroh [2]:185).
Dan diantara keutamaan membaca Al-Qur’an, antara lain:
- Ahlul Qur’an adalah keluarga Allah dan manusia pilihan
Seperti yang tercantum dalam sebuah hadits,
انَّ لِلَّهِ أَهْلِينَ مِنْ النَّاسِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ هُمْ قَالَ هُمْ أَهْلُ الْقُرْآنِ أَهْلُ اللَّهِ وَخَاصَّتُهُ
Dari Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga dari kalangan manusia.” Sahabat bertanya, “Siapa mereka ya Rasulullah?” Rasul menjawab, “Ahli Qur’an adalah ahlinya Allah dan kekhususan-Nya.” (HR. Ahmad)
- Membaca satu huruf Al-Qur’an akan memperoleh sepuluh kebaikan
Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
Artinya: “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka ia akan mendapatkan satu kebaikan dengan huruf itu, dan satu kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh. Aku tidaklah mengatakan Alif Laam Miim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan Mim satu huruf.” (HR. Tirmidzi)
- Ahlul Qur’an adalah sebaik-baik manusia di muka bumi
Rasulullah SAW bersabda:
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَه
Artinya: “Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)
- Allah menyandingkan derajat ahlul Qur’an dengan para malaikat
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ
Artinya: “Orang yang lancar membaca Al-Qur’an akan bersama malaikat utusan yang mulia lagi baik, sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an dengan tersendat-sendat lagi berat, maka ia akan mendapatkan dua pahala.” (HR. Muslim)
- Ahlul Qur’an adalah orang yang selalu mendapat ketenangan, rahmat, naungan malaikat, dan namanya selalu disebut-sebut Allah SWT
Sebagaimana termaktub dalam sabda Rasulullah SAW:
مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ يَتْلُوْنَ كِتَابَ اللهِ وَيَتَدَارَسُوْنَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ
Artinya: “Tidaklah berkumpul sebuah kaum di salah satu rumah Allah, lalu mereka membaca kitab Allah dan mempelajarinya, kecuali akan turun ketentraman kepada mereka, diliputi oleh rahmat, dikelilingi oleh para malaikat dan Allah akan menyebut mereka ke hadapan makhluk di sisi-Nya.” (HR. Muslim)
- Ahlul Qur’an mendapat jaminan syafaat di akhirat
Rasulullah SAW bersabda:
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ
Artinya: “Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat memberikan syafaat kepada pembacanya.” (HR. Muslim)
- Al-Qur’an mengangkat kedudukan manusia di surga.
Rasulullah SAW bersabda:
يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَتَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَأُ بِهَا
Artinya: “Akan dikatakan kepada pembaca Al-Qur’an “Bacalah dan naiklah (ke derajat yang tinggi), serta tartilkanlah sebagaimana kamu mentartilkannya ketika di dunia, karena kedudukanmu pada akhir ayat yang kamu baca.” (HR. Tirmidzi)
- Al-Qur’an sumber pahala bagi orang yang beriman
عَنْ أَبيِ ذَرٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قُلْتُ : يَا رَسُولَ اللهِ ، أَوْصِنيِ ، قَالَ : أُوْصِيْكَ بِتَقْوَى اللهِ ، فَإِنَّهُ رَأْسُ الأَمْرِ كُلُّهُ » قُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ ، زِدْنيِ ، قَالَ : « عَلَيْكَ بِتِلاَوَةِ الْقُرْآنِ ، وَذِكْرِ اللهِ ، فَإِنَّهُ نُوْرٌ لَكَ فيِ الأَرْضِ ، وَذُخْرٌ لَكَ فيِ السَّمَاءِ
Artinya: Dari Abi Dzar RA ia berkata: “Ya Rasulullah nasehatilah aku.” Maka Rasulullah bersabda: “Hendaklah kamu bertaqwa kepada Allah, karena ketaqwaan itu induk dari segala urusan. ”Aku berkata: “Ya Rasulullah tambahilah. ”Rasulullah menjawab : “Hendaklah kamu membaca Al Qur’an, dan dzikir kepada Allah karena sesungguhnya itu merupakan Cahaya bagimu di dunia dan tabunganmu di Langit.” (HR. Ibnu Hibban)
- Al-Qur’an mengangkat derajat orang tua di akhirat
Rasulullah SAWbersabda:
مَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ وَعَمِلَ بِهِ أُلْبِسَ اللهُ وَالِدَيْهِ تَاجاً يَوْمَ الْقِيَامَةِ ضَوْءُهُ أَحْسَنُ مِنْ ضَوْءِ الشّمْسِ فِيْ بُيُوْتِ الدُّنْيَا فمَا ظَنُّكُمْ بِالَّذِيْ عَمِلَ بِهَذَا.
Artinya: Barang siapa membaca Al-Qur’an dan mengamalkannya, maka kedua orang tuanya akan dipakaikan mahkota pada hari kiamat yang cahayanya lebih indah daripada cahaya matahari di rumah-rumah di dunia ini. Maka apa pendapatmu tentang orang yang mengamalkannya? (HR. Abu Dawud)
Demikianlah, sebagian dari keutamaan membaca Al-Qur’an. Masih banyak keutamaan membaca Al-Qur’an yang belum termuat dalam tulisan ini.
Semoga Ramadhan yang kita tempuh ini, dapat membuktikan keberhasilan ibadah kita selama Ramadhan dengan peningkatan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Penulis: Imam Pujiarto
Editor: Sofyan Gani