Koordinasi Masjid Surabaya (Koormas Surabaya) menggelar pengajian rutin dengan mengundang seluruh ketua Takmir masjid dan mubaligh se-Surabaya di Masjid Baitil Jannah, Jalan Ikan Duyung No. 29 Surabaya, Minggu (24/4).
Acara yang dibuka langsung oleh Ketua MUI Kota Surabaya, K.H Muchid Murtadho ini merupakan agenda pengajian rutin setiap bulan dan dilaksanakan di beberapa Masjid secara bergiliran. Pengajian Koormas selalu diawali dengan shalat dhuha berjama’ah dan dilanjutkan dengan tausiah dan sharing.
Pengajian yang bertajuk ‘Dengan Silaturahim Ta’mir Masjid dan Mubaligh, Kita Tingkatkan Ukhuwah Islamiyah Demi Kokoh dan Tegaknya NKRI’ tersebut Koormas mengajak semua elemen masyarakat dan Ormas Islam untuk bersatu padu mengadapi tantangan yang lebih besar di waktu yang akan datang, terutama terkait keutuhan bangsa.
Ketua Panitia Agus Jatmiko mengatakan pengajian Koormas ini merupakan saat yang tepat untuk memperkuat silaturahim antar elemen bangsa, baik pejabat pemerintah, aparat pemerintah serta tokoh masyarakat di tengah semakin turunnya kesadaran bangsa ini akan persatuan dan kesatuan, serta demi kokoh dan tegaknya NKRI.
“Tentunya semuanya itu dimulai dari sikap saling toleran dan menghormati diantara warga masyarakat di tingkat yang paling bawah,” kata Agus.
Dalam kesempatan yang sama, Takmir Masjid Baitil Jannah, H. Didik Eko Putro S.T dalam sambutannya mengatakan bahwa khilafiyah (perbedaan pendapat) dalam Islam pastilah ada. Untuk itu perlu menyikapi dengan lebih arif dan bijaksana, agar energi umat Islam tidak habis hanya untuk mengurusi hal-hal semacam itu.
“Tantangan terbesar umat Islam ialah menjaga generasi penerus Islam menjadi generasi yang kuat dan tangguh dalam mengemban amanat agama, serta bisa menjadi contoh tauladan bagi masyarakat serta mampu menjaga perdamaian dan persatuan dalam bingkai NKRI, sebab hakikinya Islam adalah rahmatan lil `alamin,” tambah Didik.
Di pengajian tersebut hadir pula, Kasdim 0830/Surabaya Utara Mayor Inf. Herawady K didampingi Danramil 0830/01 Krembangan Mayor Czi Muhammad Lutfi untuk menyampaikan amanat dari Dandim 0830/Surabaya Utara. Kasdim 0830/Surabaya Utara menyampaikan bahwa TNI akan kuat bersama rakyat untuk mengahadapi tantangan ke depan yang lebih berat. Menurutnya, perang di masa datang tidak langsung berhadapan (head to head), tapi menggunakan kekuatan pihak lain, dan biasa disebut dengan Proxy War dan ini yang harus kita (bangsa Indonesia) waspadai.
“Oleh karena itu sikap masyarakat terhadap segala perbedaan yang ada supaya dibarengi dengan kebersamaan, kerukukan dan kekompakan, tidak dengan sikap anarkis,” ungkap Herawady.
Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur M. Fauzi Romaz, S.Ag, M.HI berkesempatan memberikan materi tentang penentuan awal bulan Qomariyah dengan metode rukyah.
Fauzi mengatakan, Rukyatul hilal merupakan salah satu metode dalam menentukan awal bulan, selain ilmu hisab. Namun, perbedaan umat Islam dalam menentukan awal bulan di tahun Qomariyah tidak perlu diperdebatkan, sebab itu merupakan bagian dari warisan ilmu yang luar biasa bagi umat Islam.
“Sekarang yang perlu dilakukan sekarang adalah saling melengkapi antara ilmu hisab dengan ilmu rukyatul hilal dengan meningkatkan toleransi antar umat,” ujarnya.
Turut hadir dalam pengajian Koormas, dari jajaran Muspika Kecamatan Krembangan, yakni Camat Krembangan, Kapolsek Krembangan, MUI Kecamatan Krembangan, Lurah Perak Barat, PC Muhammadiyah Krembangan, PAC NU Krembangan, PC LDII Krembangan, RW, RT serta tokoh masyarakat sekitar Masjid Baitil Jannah.
Penulis: Rachmad Cahyono
Editor: Widi Yunani
Lanjutkan dan tetap budiluhur.