Pengurus Harian DPD LDII Kabupaten Banyuwangi beraudiensi ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyuwangi, Kamis (16/1). Audiensi tersebut untuk mengagas sosialisasi tentang eco-pesantren.
Ketua DPD LDII Banyuwangi, KH. Astro Junaidi didampingi Sekretaris, Kris Parwanto dan Pengurus Bagian lainnya diterima Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan DLH Banyuwangi, Djatmiko Triwurianto, UPT Pengelolaan Persampahan, Imron serta Staf Bidang Kebersihan DLH, Agus dan beberapa pendamping yang lain.
Astro menyampaikan delapan program bidang kerja LDII yang selama ini sudah banyak membantu pemerintah. Delapan bidang tersebut adalah wawasan kebangsaan, dakwah, pendidikan karakter, pangan dan lingkungan hidup, ekonomi syariah, pengobatan herbal, teknologi digital, dan energi baru terbarukan.
Dia menuturkan, saat ini DPD LDII Banyuwangi menaungi tiga pondok pesantren (Ponpes) yaitu; Pondok Pesantren Pelajar dan Mahasiswa (PPPM) Nurul Huda, Ponpes Ar Royan Jajag Kecamatan Gambiran dan Pondok Cabe Rawit di Setail Kecamatan Genteng Banyuwangi. Selain itu juga menaungi 79 majelis taklim yang ada di wilayah Wongsorejo, Kalibaru sampai dengan Desa Sarongan Kecamatan Pesanggaran Banyuwangi.
“Dalam kesempatan ini kami mengajukan permohonan kepada DLH untuk memberikan sosialisasi program Eco-Pesantren dan pengolahan sampah untuk warga LDII. Sebagai ormas keagamaan kami ingin bersinergi dengan pemerintah khususnya dalam membantu menangani masalah sampah di Banyuwangi,” ujar KH Astro.
Sementara Kabid Kebersihan Djatmiko Triwurianto DLH Banyuwangi mengungkapkan pihaknya menyampaikan terima kasih dan menyambut inisiatif LDII Banyuwangi.
Menurut Djatmiko, dalam menangani dan mengelola sampah yang penting adalah perubahan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah, mulai dari pemilahan sampah organik dan anoganik.
Untuk pengolahan sampah organik saat ini DLH Banyuwangi menjadikannya sebagai pakan dalam budi daya magot. Kemudian untuk sampah anorganik petugas melakukan pemilahan dan masyarakat bisa menjual ke Bank Sampah yang dikelola oleh DLH untuk didaur ulang.
“Untuk pelaksanaan sosialisasi program eco-pesantren silahkan LDII mengajukan permohonan. Lokasinya di salah satu pondok pesantren atau di lokasi bank sampah yang dikelola oleh DLH Banyuwangi,” ujar Djatmiko.
DLH Banyuwangi juga menyampaikan apresiasi atas langkah LDII dan berharap program kerjasama dan sinergi yang dibangun dapat menjadi contoh positif bagi organisasi kemasyarakatan yang lain.