Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan serta BPJS Kesehatan menggandeng DPD LDII Kabupaten Banyuwangi, memberikan sosialisasi program kepada para pengurus dan warga LDII. Harapannya mereka dapat terlindungi oleh jaminan sosial ketenagakerjaan.
Sosialisasi tersebut bertepatan dengan agenda tahunan LDII Banyuwangi, yakni Rapat Konsolidasi Organisasi dan Program Kerja LDII 2023 yang digelar di Aula Subbulussolihin, Karangrejo, Banyuwangi, Sabtu (21/1).
Menurut Account Representative Khusus Kacab BPJS Banyuwangi Luvito Prilanda Abadia, sosialisasi tersebut untuk memberikan informasi mengenai manfaat program dua Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yakni, BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.
“Jaminan keselamatan bagi tenaga kerja telah diatur dalam UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS Ketenagakerjaan dan PP No.44, 45, 46 Tahun 2015,” tuturnya
Program yang disosialisasikan, antara lain Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Pensiun (JP), Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) dan manfaat lainnya.
Pada sosialisasi itu, warga LDII mendapatkan informasi mengenai hak-hak dan kewajiban yang didapat. Selain itu agar lebih memahami manfaat pelayanan yang diberikan oleh BPJS Ketenagakerjaan.
“BPJS Ketenagakerjaan mewujudkan jaminan sosial ketenagakerjaan yang terpercaya, berkelanjutan dan menyejahterakan seluruh pekerja Indonesia,” terangnya.
Sedangkan BPJS Kesehatan, lanjut Luvito merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan negara lewat program Jaminan Kesehatan. “Menangani semua jenis penyakit yang disebabkan oleh virus atau bakteri, seperti demam berdarah, typus, diare, gagal jantung, herpes, melahirkan dan kecelakaan diluar hubungan kerja,” imbuhnya
Ketua DPD LDII Banyuwangi, H Astro Junaedi mengatakan sosialisasi tentang jaminan sosial sangat penting bagi masyarakat termasuk warga LDII. Seperti para guru, ustad dan ustadzah, misalnya, yang setiap kali berangkat mengajar ke tempat pengajian atau majelis taklim harus mendapat keselamatan kerja.
“Kami harap kerja sama ini, bisa berbuah barokah, bisa memberikan layanan kepada peserta, agar tidak menambah beban mereka yang terkena musibah. Meski musibah tidak kita harapkan dan senua kodar dari Allah, namun ikhtiar tetap kita utamakan,” tutupnya. (One*)