DPD LDII Kabupaten Malang menggelar pengajian akbar mahasiswa yang diselenggarakan di Gedung Serba Guna Baitul Manshurin, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Senin (24/4).
Acara yang bertajuk mapping talent ini mengundang Ketua DPP LDII Prasetyo Sunaryo sebagai narasumber dan dihadiri 150 mahasiswa dari beberapa universitas di Malang.
Dalam penyampaiannya Prasetyo mengatakan, sebagai seorang mahasiswa harus bersyukur bisa merasakan pendidikan di perguruan tinggi. Tidak semua orang bisa melanjutkan ke perguruan tinggi dikarenakan berbagai kendala dan kondisi. Oleh sebab itu menjadi seorang mahasiswa merupakan sebuah kebanggan dan keistimewaan.
Menurut Prasetyo, jumlah penduduk Indonesia yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi masih rendah dibandingkan dengan negara lain.
“Di tahun 2015, Angka Partisipasi Kasar (APK) tingkat pendidikan perguruan tinggi di Indonesia masih rendah yaitu 31 persen. Hal ini kalah jauh dengan Malaysia sebesar 40-50 persen dan Korea Selatan mencapai 91 persen,” kata Prasetyo.
Sebagai wujud syukur, Prasetyo menekankan agar mahasiswa menjadi mahasiswa yang unggul mampu bersaing dengan cara mengenali diri dan potensi yang dimilikinya.
“Jangan lupa, sesungguhnya Allah SWT bersama persangkaanmu. Maka pasanglah target dalam menjalankan hidup dan memiliki keyakinan bahwa saya pasti mampu,” pesannya.
Sementara itu, Dewan Penasehat DPD LDII Kabupaten Malang H. Sugianto mengapresiasi atas terselenggaranya pengajian akbar mahasiswa tersebut.
“Para mahasiswa memanfaatkan waktu liburan, mereka mengisi kegiatan yang positif dan bermanfaat. Hal ini merupakan bentuk syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan umur dan kesehatan kepada hambanya,” kata Sugianto.
Sugianto berharap para mahasiswa yang saat ini juga mengenyam pendidikan agama di Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) binaan LDII, tidak hanya lulus sarjana melainkan lulus sebagai seorang mubaligh.
“Sebagai mahasiswa, calon intelektual, selain memiliki keahlian di bidangnya, agar diimbangi dengan kefahaman agamanya. Jangan mudah terpengaruh dan tunjukkan bahwa kita orang-orang yang berilmu. Menjadi seorang penerus bangsa sesuai apa yang diharapkan oleh ulama dan pendiri bangsa,” pesannya. (Sofyan Gani)