Salah satu kunci keberhasilan suatu organisasi ialah berhasil menyiapkan regenerasi. Tanpa regenerasi yang baik, suatu saat organisasi tersebut akan tumbang. Ada kalanya organisasi membutuhkan asupan kreasi dari ide-ide generasi muda yang mungkin saat ini masih belum diperhitungkan.
Menyadari hal tersebut, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) melalui Penggerak Pembina Generus (PPG) Korda Surabaya Selatan mengadakan Upgrading Pengurus PPG di Bumi Perkemahan Kosambiwojo, Wonosalam, Jombang.
Acara tersebut berlangsung selama tiga hari dimulai Jumat sampai Minggu, tanggal 25- 27 Maret 2016 dan diikuti 47 peserta yang didominasi usia muda.
Peserta upgrading mendapat beragam materi mulai dari motivasi dengan kisah-kisah perjuangan Rasul beserta sahabat-sahabatnya dengan jiwa raga dan hartanya rela berjuang demi agama Allah, hingga semangat dalam perjuangan, khususnya syiar Islam.
Selain itu peserta juga mendapatkan pembekalan mengelola organisasi diantaranya teknik pembuatan proposal, menyusun laporan keuangan, mekanisme kerjasama, hingga petunjuk praktis dalam kelakukan kaderisas, regenerasi dan pendelegasian tugas.
Ketua PPG Surabaya Selatan dr. Heris Setiawan mengatakan, dengan upgrading ini diharapkan generasi muda khususnya pungurus PPG Surabaya Selatan bisa meningkatkan kualitas keterampilan dan semangat dalam berorganisasi sekaligus mencetak generasi-generasi pengurus PPG yang militan, profesional dan religius
“Namanya saja upgrading, jadi setelah acara, kualitas peserta harus benar-benar up alias meningkat, baik dari segi kesemangatan, ketertiban administrasi, kedisiplinan, dan sebagainya,” pungkas Heris.
Hal senada juga diungkapkan Wakil Ketua PPG Surabaya Selatan Khamim Tohari, ST. Menurutnya untuk mempersiapkan sebuah kader berarti harus mempersiapkan generasi yang baik, dan benar-benar siap untuk memegang tongkat estafet perjuangan agama untuk ke depan.
“Jadi, kita harus mampu mengubah dan mengarahkan junior-junior kita untuk menjadi generasi yang siap. Namun jangan lupa prinsip penting ini, untuk mengubah orang lain, kita harus terlebih dahulu mengubah diri sendiri. Pahamkan dulu diri kita (dalam agama), sebelum memahamkan orang lain,” jelas Tohari.
Hari Minggu menjadi hari terakhir peserta di bumi perkemahan. Panitia membuat acara lebih semarak dan seru dengan outbond gembira untuk peserta. Setiap permainan outbond mempunyai nilai moral masing-masing, yang mencerminkan hikmah semua materi yang diberikan sebelumnya. Mulai dari kekompakan, taat dan patuh pada perintah pemimpin, berfikir kreatif sampai mengenali karakter teman satu tim semua dijalani dengan semangat oleh para peserta.
Di penghujung acara, panitia memberikan penghargaan untuk tim-tim terbaik dilihat dari permainan outbond Minggu pagi. Acara pun ditutup dengan doa dan berfoto bersama. Tak lupa, seruan atau yel-yel yang telah disepakati bersama. “Selamat pagiii.. Pagii… pagiii… yiiihaaa… yihaaa…Pagiii.. yes…!”
Penulis: Chonita
Editor: Widi Yunani
Alhamdulilah. Mantap. Maju terus generus ldii. Khususnya korda surabaya selatan