Jajaran Dewan Pimpinan Pusat LDII berkunjung ke Kantor PT Bank Syariah Indonesia (BSI), Jakarta, Rabu (26/1). Kunjungan tersebut merupakan kunjungan balasan dua pekan lalu, Kamis (13/1), Komisaris BSI, Arief Rosyid, bersilaturahim ke Kantor DPP LDII, Patal Senayan, Jakarta Selatan.
Dalam pertemuan tersebut DPP LDII mendukung upaya BSI mewujudkan ekosistem ekonomi syariah di Indonesia. Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso mendukung pembangunan ekosistem ekonomi syariah. Ia berpendapat, masyarakat Indonesia yang 89 persen beragama Islam sudah seharusnya menerapkan ekonomi syariah, minimal disektor pembiayaan mikro dan UMKM.
“Sebetulnya pengembangan ekosistem ekonomi syariah di Indonesia adalah kebutuhan bagi kami. Sebagai lembaga dakwah, ekonomi syariah merupakan bagian dari upaya yang harus kami prioritaskan dan sebetulnya inilah pintu yang akan dibuka lebar oleh Bank Syariah Indonesia,” ujarnya.
KH Chriswanto Santoso optimistis, LDII mampu berkontribusi dalam menciptakan ekosistem ekonomi syariah. Menurutnya, sejak kecil warga LDII dididik untuk menerapkan kesalehan pribadi dan kesalehan sosial. LDII memiliki komunitas dengan warga yang kompak dan terorganisir dalam kehidupan sehari-hari.
“Dengan menerapkan ekonomi syariah bagi umat Islam, kami berharap kerjasama ini terealisasi sehingga masyarakat kami dapat syar’i alias membersihkan diri secara keseluruhan agar mudah mendapat pertolongan Allah,” ujarnya.
Ketua DPP LDII Ardhito Bhinadi menambahkan, masyarakat dan warga LDII pada khususnya membutuhkan sebuah ekosistem ekonomi syariah, yang terintegrasi dan terkoordinasi dengan baik sehingga dapat menjawab keluhan masyarakat terkait penerapan ekonomi syariah dalam kehidupannya.
Ardhito Bhinadi mengatakan bahwa warga LDII yang memiliki usaha sudah masuk dalam ekosistem ekonomi syariah. Salah satu dari delapan bidang pengabdian LDII untuk bangsa, pengembangkan ekonomi syariah menjadi sebuah prioritas.
“Hingga saat ini kami belum mempunyai sistem pembayaran yang terintegrasi. Dalam diskusi awal, kami dapat bekerja sama dengan BSI. Kami berharap MoU yang ditandatangani nantinya dapat disosialisasikan bersama mulai dari DPD yang berada di kota dan DPW di Provinsi. Nantinya akan di kembangkan sampai ke PC di tingkat kelurahan dan PAC di tingkat kecamatan, “ jelasnya.
Arditho menyampaikan bahwa selain sebagai ajang silaturrahim, dialog yang ini dapat menjadi awal yang bagus untuk bagi kedua pihak. “Kami mendukung 100% kerja sama ini untuk mengintegrasikan dan menghadirkan sebuah ekosistem ekonomi syariah,” ujarnya.
Ia mengharapkan kerjasama yang nantinya terjadi dapat menjadi pilar utama dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. “Hingga saat ini, MoU sedang dalam proses menyeragamkan pikiran agar dapat tercapai sebuah kesepahaman antara kedua belah pihak,” pungkas Arditho yang didampingi Sekretaris Umum DPP LDII Dody Taufiq Wijaya.
Pada kesempatan ini, jajaran Direksi BSI diwakili oleh Direktur Sales & Distribution, Anton Sukarna didampingi Project Manager Funding, Hajj & Umrah (FHU) BSI, Toni Budi Kartono; Senior Vice President FHU BSI, Vita Andrianty; SVP Commercial Business BSI, Ivan Hartawan dan SVP Digital Business BSI, Wijayanto Wongsodipuro.
Anton menyampaikan pentingnya membangun ekosistem ekonomi syariah dalam pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan. “InsyaAllah pertumbuhan ekonomi akan jauh lebih sustain sehingga dapat melibatkan semua orang untuk terus menggerakan perekonomian yang syariah,” ucap Anton.
Ekosistem ekonomi syariah tidak dapat maju apabila di dalamnya tidak terdapat komitmen dan integrasi. “Oleh sebab itu, berkembangnya ekonomi syariah dapat dimulai dari hal yang terkecil melalui komunitas,” tambah Anton.
Anton mengapresiasi perkembangan program perekonomian syariah yang sudah dilakukan LDII mulai dari pembentukan Usaha Bersama (UB) di tingkat Pimpinan Anak Cabang, pembiayaan melalui Baitul Maal wa Tamwil (BMT) dan E-Commerce syariah Pikub.com.
“Mudah-mudahan Bank Syariah Indonesia dapat menjadi bagian penting dari sistem ekonomi syariah yang telah ditetapkan oleh LDII, sehingga kedepannya semoga dapat diimplementasikan dalam sebuah kerja sama dan akan selalu dievaluasi untuk perkembangan di masa depan,” jelas Anton.
Ketua DPW LDII Jawa Timur KH Moch Amrodji Konawi mengapresiasi silaturahim DPP LDII dan BSI. Ia berharap LDII dan BSI bisa tercapai kerjasama guna menguatkan ekosistem ekonomi syariah di masyarakat.
Langkah DPP LDII juga diikuti DPW LDII Jawa Timur, pada Rabu (19/1) menerima kunjungan BSI di Kantor DPW LDII Jawa Timur, Surabaya. Adapun Jajaran BSI diantaranya: Retail and Transaction Business Manager, Mirna Agustina; Priority Banking Relationship Manager, Shandra Chairunnisa; SME Relationship Manager, Septine Ainy Sri Rahayu; Micro and Pawning Business Development Region 8, Tri Prasetyo; dan bebarapa jajaran lainnya.
“Kerjasama LDII dan BSI merupakan sebuah peluang guna membangun kekuatan ekonomi syariah bagi umat maupun UMKM,” ungkap Amrodji.
Amrodji berharap LDII Jawa Timur dan BSI bisa menjalin kerjasama. Namun demikian, LDII Jawa Timur akan menunggu MoU resmi BSI dengan DPP LDII.
Sementara itu, Mirna Agustina, mengatakan sebagian Pondok Pesantren dalam naungan LDII sudah bekerja sama dengan BSI. Salah satunya Pondok Pesantren Pelajar dan Mahasiswa (PPPM) Subulussalam, Surabaya. “Ponpes Subulussalam menggunakan produk BSI dalam hal pembiayaan pendidikan. Jadi, wali murid cukup transaksi menggunakan gawai, tidak perlu datang ke bank atau pesantren,” pungkas Mirna.