Pengurus DPW LDII Jawa Timur diterima audiensi Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Jawa Timur Akhmad Sruji Bachtiar, pada Senin (3/2). Dalam silaturahim tersebut menekankan pentingnya menjaga moderasi beragama.
Bachtiar mengatakan perbedaan memeluk agama, kepercayaan dan etnis di Indonesia merupakan salah satu ciri khas bangsa Indonesia yang majemuk. Ia menegaskan perbedaan tersebut merupakan anugerah Allah SWT yang patut disyukuri, karena anugerah tersebut belum tentu bisa dijumpai di negara-negara lain.
“Perbedaan adalah hukum dan ketetapan Allah (sunnatullah) dan Allah memang menciptakan perbedaan itu, maka kita harus mampu memaknai bahwa perbedaan bukan menjadi persoalan. Tapi, perbedaan jadikanlah sebuah kekayaan untuk kita membangun komunikasi, interaksi dan persaudaraan,” ujarnya.
Bachtiar menyampaikan bahwa semua agama mengajarkan dan mengajak dalam hal kebaikan. Agama apapun melarang adanya perilaku kekerasan dan intoleran.
“Dengan demikian semakin kita dekat dengan agamanya insya Allah moderasi beragama bisa kita wujudkan. Karena di situlah kita bisa saling menghormati dan menghargai,” imbuh Bachtiar.
Bachtiar berharap peran organisasi masyarakat (ormas) keagamaan sangat penting dan dibutuhkan karena sesungguhnya yang punya umat adalah ormas-ormas.
“Jadi kalau ormasnya mempunyai kepahaman yang sama dalam hal membangun moderasi beragama, insya Allah umatnya juga akan mempunyai kepahaman yang sama pula. Maka menurut saya ormas itu sangat penting keberadaannya untuk selalu bersama dengan umatnya untuk terus berikhtiar membamgun toleransi dalam rangka moderasi beragama,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Bakhtiar juga menyampaikan rasa terima kasih dan mengapresiasi silaturahim pengurus DPW LDII Jawa Timur di Kantor Kanwil Kemenag Jatim. Ia berharap silaturahim tersebut terus berlanjut, sehingga Kemenag Jatim dan LDII bisa berjalan beriringan untuk membangun moderasi beragama.
Sepemikiran dengan Kakanwil Kemenag Jatim, Ketua DPW LDII Jawa Timur KH Moch Amrodji Konawi mengatakan keutuhan bangsa perlu dijaga dengan ukhuwah (persaudaraan) melalui moderasi beragama, terutama saling menjaga toleransi.
“Bangsa Indonesia merupakan negara besar dengan multikultural, budaya, etnis, dan agama. Tentunya ini menjadi sesuatu yang rawan terjadinya perpecahan jika tidak dilandasi pemikiran bersama terkait toleransi. Oleh karenanya kita sudah sepakat dengan empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, menjadi pemersatu bangsa Indonesia,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Amrodji menyampaikan program kerja kontribusi dan pengabdian LDII untuk bangsa, yang mencakup pembangunan SDM berwawasan kebangsaan, literasi digital, penguatan ekonomi syariah, ketahanan pangan, hingga pengembangan energi baru terbarukan.
Amrodji menjelaskan LDII menjadikan kebangsaan sebagai yang utama. Ia menganalogikan Indonesia ibarat kapal besar, bila kapal tersebut oleng maka penumpang kapal, yang di dalamnya termasuk umat Islam, tidak bisa bekerja, beribadah, dan beraktivitas dengan baik.
Untuk itu, Amrodji menambahkan, sebagai anak bangsa harus berupaya keras agar kapal besar Indonesia ini tetap stabil untuk tetap menjadi ruang yang kondusif untuk beragama, berbangsa, dan bernegara.
Dalam silaturahim tersebut, Amrodji juga melaporkan bahwa DPW LDII Jawa Timur akan menyelenggarakan Pelatihan Rukyatul Hilal pada Selasa (4/2), di Ponpes Al Barokah, Sruni, Sidoarjo. Amrodji berharap Kakanwil Kemenag Jatim berkenan untuk hadir sekaligus membuka acara. Pelatihan tersebut diikuti peserta tim rukyatul hilal utusan dari DPD LDII kabupaten/kota se-Jawa Timur.