DPD LDII Ketapang bersama komunitas peduli lingkungan melakukan penanaman bibit mangrove di Pantai Celincing, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Minggu (30/1). Adapun komunitas peduli lingkungan yang bernama sadar wisata Celincing itu tergabung dari unsur TNI, Pramuka, sekolah, Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI), Patriot Merah Putih, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan beberapa komunitas peduli lingkungan lain.
Ketua DPD LDII Kabupaten Ketapang, Tunggono mengatakan usaha-usaha untuk penyelamatan ekosistem pesisir khususnya hutan mangrove harus terus digalakkan. Ini untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan yang semakin parah.
“Menjaga kawasan hutan mangrove berarti menjaga keseimbangan lingkungan pesisir. Mengingat saat ini sudah terjadi kerusakan, maka perlu kita perbaiki salah satunya dengan menanam kembali mangrove,” ungkap Tunggono kepada sejumlah media di sela-sela penanaman mangrove di Pantai Celincing.
Secara nasional, lanjut Tunggono, LDII telah mencanangkan program LDII Go Green sebagai bagian dari dakwah bil hal dan wujud perhatian terhadap restorasi lingkungan alam.
Sementara itu, jumlah bibit mangrove yang berhasil ditanam di Pantai Celincing sebanyak 2.700 bibit, dan akan berkelanjutan hingga tercapai target penanaman 10.000 bibit.

“Jadi, menanam mangrove itu salah satu bentuk dakwah bil hal LDII atas usaha perbaikan lingkungan. Maka, LDII ketapang alhamdulillah bisa mewujudkan pengabdian terhadap lingkungan,” tambah dia.
Tunggono menambahkan, kesadaran masyarakat cukup tinggi. Kesadaran tersebut merupakan modal sosial yang bisa dioptimalkan, sehingga kelestarian lingkungan bisa terjaga.
“Saya menilai kesadaran warga Ketapang cukup baik, buktinya ada puluhan organisasi yang hadir, bergerak bersama menanam mangrove,” kata Tunggono.