Ramadhan telah tiba, dua ormas Islam di Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (NU) dan PC LDII Kecamatan Badas bergotong royong memasang banner (spanduk) Ramadan. Banner Ramadan terpasang di beberapa lokasi, diantaranya Desa Pandan, Desa Canggu, dan Desa Badas, pada Sabtu (2/4) malam.
Sekretaris PC LDII Kecamatan Badas, Basori, mengatakan kegiatan tersebut berawal dari seringnya pengurus LDII dan NU berkegiatan bersama sebelumnya.
“Kami sering bertemu dengan tokoh dan sebagian pengurus NU secara offline dan online. Yang offline, kami membuat kelompok ternak dan tani (Paguyuban Mendo Bersemi) dan Forkom (forum komunikasi). Pada malam hari Sabtu para tokoh NU mengundang kami untuk ngopi bareng sambil diskusi terus muncul ide membut banner,” ujar Basori.
Lebih lanjut, Basori menceritakan setelah pemasangan spanduk, para pengurus, kyai dari tokoh NU serta pengurus dan warga LDII, duduk bersama sambil ngopi bareng sambil membahas kegiatan yang bersifat kebersamaan.
“Momen kebersamaan antara LDII dengan NU berharap berkelanjutan, antara NU dan LDII jika ada kegiatan saling membantu seperti membangun sarana dan prasarana LDII dan NU, iuran antara NU dan LDII untuk bagi takjil, membuat banner ucapan lebaran dan bagi takjil dalam satu banner logo LDII dan NU, serta melaksanakan takbir keliling kampung bersana warga LDII dan NU,” pungkasnya.
Tokoh NU Kecamatan Badas, Fahrudin Ali Ahmad, berharap kemesraan dan kebersamaan antara NU dan LDII agar berkelanjutan, saling menghargai tanpa saling menjatuhkan dan tanpa saling mempermasalahkan akidah.
“Kemesraan dan kebersamaan NU dan LDII berharap bisa terus berkelanjutan, saling menghargai tanpa saling menjatuhkan dan mempermasalahkan tentang akidah,” ujar Fahrudin.
Menurut KH. Sunarto, Dewan Penasihat DPD LDII Kabupaten Kediri, kegiatan tersebut bisa dijadikan contoh dan menginspirasi bagi PC LDII yang lain.
”Alhamdulillah bisa bersinergi dan berkolaborasi. Ini bisa dijadikan contoh dan menginspirasi bagi PC-PC yang lain. Semoga tambah lancar dan barokah,” ujar KH. Sunarto.