Menyambut hari ulang tahun ke-125 Kota Balikpapan, LDII bersama TNI Kodam VI/Mulawarman, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dan Senkom Mitra Polri bergotong royong di kawasan Cagar Budaya Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera). Kegiatan tersebut dilakukan dua hari yaitu Selasa (2/2) dan Sabtu (5/2). Sedikitnya 150 orang ikut terlibat bersih-bersih dan pengecatan.
Ketua DPD LDII Kota Balikpapan H Herry Fathamsyah mengatakan merawat cagar budaya dan berpartisipasi dalam pembangunan daerah merupakan tugas bersama sebagai anak bangsa. Dia juga menambahkan aksi tersebut merupakan program LDII go green yaitu sebuah gerakan LDII peduli terhadap alam dan lingkungan sekitar.
“Alhamdulillah, pada pagi hari yang cerah ini, Kami sebagai warga LDII, sesuai dengan komitmen Kita, LDII adalah untuk bangsa, dimana Monpera ini merupakan aset dari bangsa yang ada di Balikpapan,” ujar Herry, Selasa (2/2) pagi di kawasan Monpera.
Herry berharap cagar budaya Monpera nyaman dan bersih saat dikunjungi oleh masyarakat. Ia mengajak kepada masyarakat agar bersama-sama menjaga dan merawat cagar budaya tersebut.
Sementara itu, penanggung jawab kawasan Monpera, Kasiperlog Denmadam VI/Mulawarman, Mayor Arm Kandwi Budi Santoso mengapresiasi kerjasama kegiatan tersebut antara TNI dengan LDII, DLH dan Senkom Mitra Polri. Ia menuturkan kegiatan tersebut merupakan wujud kemanunggalan TNI bersama rakyat dan cinta tanah air.
“Sudah lama kita tinggalkan sehingga kurang terawat. Saya berharap kepada rekan-rekan, mulai dari LDII, Senkom Mitra Polri, dan DLH membantu bersama-sama membersihkan Monpera ini,” tuturnya.
Kandwi juga berpesan kepada masyarakat agar bersama melestarikan cagar budaya Monpera maupun cagar budaya lainnya. “Kota Balikpapan ini adalah sebagai kota transit dan memerlukan banyak tempat-tempat rekreasi seperti ini,” tuturnya.
Kandwi menambahkan, keberadaan Kota Balikpapan sebagai penyangga Ibu Kota Negara (IKN) baru nantinya, dirinya berharap Monpera turut menjadi kebanggaan warga kota Balikpapan.
Kandwi berkisah, Monpera ialah tugu peringatan untuk mengenang peristiwa bersejarah di Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur. Awalnya, di tahun 1983, monumen berupa patung prajurit suku Dayak yang terbuat dari kayu ulin sedang memegang bendera.
Monpera kemudian direnovasi menjadi patung perunggu dengan tiga sosok dalam patung yang sedang bersemangat mendirikan tiang bendera dan diresmikan tahun 1995 oleh Panglima ABRI Jenderal Feisal Tanjung.
Saat ini, lanjut Kandwi, kawasan Monpera yang memiliki luas sekitar 1 hektar ini juga sedang dalam penataan kembali dengan memasukkan sejarah perjuangan kemerdekaan. “Penataan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas monumen sebagai salah satu objek wisata andalan Kota Balikpapan,” tuturnya.
Tepat di depan Monpera berdiri Kodam VI/Mulawarman. Pada hari libur, Monpera menjadi salah satu kawasan wisata yang diminati masyarakat. Para pengunjung juga dapat menikmati keindahan pantai dan aneka jajanan di belakang kawasan tersebut.(SA/LINES)