Awal tahun 2022, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDII Jawa Timur menggelar konsolidasi bersama 38 Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LDII Kabupaten/Kota, di Aula Ponpes Sabilurrosyidin Annur, Surabaya, Minggu (23/1).
Di hadapan peserta konsolidasi, Ketua DPW LDII Jawa Timur KH. Moch. Amrodji Konawi mendorong penerapan 8 klaster kontribusi LDII untuk bangsa. Amrodji meminta DPD hingga Pimpinan Cabang (PC) dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) agar berkontribusi melalui 8 klaster tersebut. Adapun 8 Klaster Kontribusi LDII yaitu: kebangsaan, dakwah, pendidikan, ekonomi syariah, kesehatan herbal, ketahanan pangan dan lingkungan, teknologi digital, dan energi baru terbarukan.
Amrodji menguraikan alasan bidang kebangsaan ditempatkan pada posisi pertama. Ia menjelaskan bahwa sebagai warga Negara Indonesia harus patuh terhadap UUD 1945 dan Pancasila. “Karena kita umat Islam yang tinggal di Indoensia, maka sebagai kewajiban warga negara yang baik harus tunduk dengan pemerintah dan UUD 1945,” kata Amrodji.
Amrodji juga bersyukur bangsa Indonesia berasaskan Pancasila. Menurutnya Pancasila dapat menyatukan berbedaan suku, agama, budaya dan ras. Setiap warga begara dijamin dalam memeluk agama dan kepercayaan yang termaktub dalam Pancasila, sila pertama, yaitu Ketuhanan yang Maha Esa, dan UUD 1945 Pasal 29 yaitu (1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa; (2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
Dalam program kerja 2022, Amrodji menambahkan, kontribusi LDII Jawa Timur dalam waktu dekat akan menggarap bidang ketahanan pangan dan lingkungan. “Direncanakan awal Februari sampai Maret, LDII Jawa Timur akan melakukan penanaman 50 ribu bibit pohon (bibit pohon buah dan kayu) bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Lingkungan Hidup (BPDAS) Berantas Sampean, Sidoarjo,” ujar Amrodji.
Program Penghijauan itu akan dipusatkan di Kebun Karet Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, dan disebar ke kabupaten/kota se-Jawa Timur. Wakil Ketua Pengarah Penghijauan LDII Jawa Timur, Dedid Cahya Happyanto, mengatakan Penghijauan akan diberi sentuhan teknologi, sesuai dengan tema kegiatan: Pohon untuk kehidupan dan penghidupan dengan penerapan eco green technologi industry 4.0.
“Konsep eco green dapat diaplikasikan bagi para petani untuk menjadi pertanian terpadu dan pusat edukasi di wilayah Kediri,” ujar Dedid. Pertanian terpadu diharapkan, lanjut Dedid, bisa memikat pengunjung sebagai wahana edukasi sekaligus untuk menumbuhkan ekonomi di Kabupaten Kediri, sesuai dengan tujuan pelaksanaan penghijauan: pohon untuk kehidupan dan penghidupan.
Selain mengangkat bidang ketahanan pangan dan lingkungan hidup, DPW LDII Jawa Timur dalam program kerja 2022 juga mengangkat bidang ekonomi syariah. Amrodji berkeinginan LDII Jawa Timur menjadi organisasi yang modern dan mandiri. “LDII Jawa Timur, Rabu kemarin (19/1) telah menerima kunjungan BSI (Bank Syariah Indonesia) dengan memaparkan program di bidang ekonomi syariah,” ujar Amrodji.
Hasil pertemuan dengan BSI, Amrodji akan membawanya ke rapat dewan penasehat dan dewan pakar DPW LDII Jawa Timur untuk bahan pertimbangan dalam penyusunan kerja sama antara LDII Jawa Timur dengan BSI.
Manajer bisnis dan transaksi ritel BSI Wilayah Jawa Timur, Mirna Agustina, mengatakan Sebagian Pondok Pesantren dalam naungan LDII sudah bekerja sama dengan BSI. Salah satunya Pondok Pesantren Pelajar dan Mahasiswa (PPPM) Subulussalam, Surabaya. “Ponpes Subulussalam menggunakan produk BSI dalam hal pembiayaan pendidikan. Jadi, wali murid cukup transaksi menggunakan gawai, tidak perlu datang ke bank atau pesantren,” pungkas Mirna di sela-sela presentasinya di Kantor DPW LDII Jawa Timur, Rabu (19/1).
Sementara itu, anggota dari Biro Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat DPW LDII Jawa Timur, Endra Mochamad Nurdin, mengatakan selama ini di LDII membentuk Usaha Bersama (UB) berbasis masjid sebagai kemandirian ekonomi umat. “Di Jawa Timur sendiri lebih dari 200 toko retail usaha bersama. Kesempatan kerja sama itu bisa dimanfaatkan antara Toko Usaha Bersama dan BSI,” ujar Endra. Namun demikian, Endra masih menunggu terbitnya kerja sama atau MoU antara DPW LDII Jawa Timur dengan BSI.