Dalam suasana Syawal di bulan Agustus, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Jawa Timur menggelar Silaturrahim Syawal bersama anak yatim dan MUI provinsi Jawa Timur.
Acara yang digelar hari Jumat (15/8) di Aula Pondok Sabilurrosyidin Surabaya ini dihadiri beberapa pejabat Provinsi Jawa Timur diantaranya, Ketum MUI Jawa TImur KH. Abdusshomad Buchori, Ketua PP Muhammadiyah Prof. Dr. H. Syafiq A. Mughni, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur bidang UMKM M. Rizal, dan tamu kehormatan Sekjen Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Tgk. H. Tu Bulqaini Tanjung.
Pembukaan acara ditandai dengan penyerahan bingkisan kepada anak yatim dan dibuka oleh ketua DPW LDII Provinsi Jawa Timur Ir. H. Chriswanto Santoso, M.Sc.
Menurut Chriswanto, bahwa Silaturrahim Syawal merupakan momentum yang tepat mengingat akhir-akhir ini banyak polemik terjadi di Indonesia yang menjadi perhatian khusus.
Pertama, Indonesia baru saja mengadakan pesta demokrasi Pemilihan Presiden (Pilpres). Namun dalam pelaksanaanya Indonesia terpecah belah menjadi dua kubu yang masing-masing pendukung bersikukuh mengklaim sebagai pemenang. Hal ini dapat menimbulkan potensi-potensi kerawanan di pasca Pilpres. Maka silaturrahim kali ini sangat diperlukan untuk mencairkan suasana untuk menyatukan kembali dua kubu agar tidak terpecah belah.
Kedua, hadirnya Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Indonesia. Dengan kehadiran ISIS mau tidak mau menyinggung pada umat Islam seakan-akan Islam bermasalah dan bisa memecah belah umat Islam. Hal ini merupakan pekerjaan rumah kita semua khususnya umat muslim agar ISIS tidak akan menyebar di wilayah provinsi Jawa Timur. Maka disinilah perlu dibangun sebuah komunikasi agar tidak ada sebuah kecurigaan satu dengan yang lain terkait dengan adanya ISIS yang berpotensi memecah belah umat Islam.
Ketiga, Silaturrahim Syawal kebetulan dilaksanakan mendekati 17 Agustus sebagai momentum memperingati HUT Kemerdekaan ke-69 Republik Indonesia. Sehingga dengan mempererat silaturrahim dapat mewujudkan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang lebih sejahtera dan bermartabat.
Menurut Ketua PP Muhammadiyah Prof. Dr. H. Syafiq A. Mughni, MA, Silaturrahim mempunyai makna yang besar bagi kehidupan manusia. Rasulullah berpesan kepada umatnya hendaklah menjalin silaturrahim dengan sanak-saudara maupun kepada orang lain. “Sesugguhnya roh dari silaturrahim adalah menyambung kasih sayang antara kita. Tidak hanya sekedar komunikasi tidak sekedar ketemu tapi betul-betul roh didalamnya ialah ada ukhuwah, ada persaudaraan, ada kasih sayang diantara kita semua,” kata Prof. Syafiq.
Ketua Umum MUI Provinsi Jawa Timur KH. Abdusshomad Buchori menegaskan bahwa masalah-masalah di Provinsi Jawa Timur sangat kompleks, maka silaturrahim perlu kita bangun. Dengan adanya silaturrahim kita bisa mendengarkankeluhan, menerima masukan, menampung aspirasi sehingga lahirlah titik temu solusi persoalan.
Silaturrahim selalu berkaitan dengan kelangsungan hidup masyarakat luas. Salah satu peyebab dunia tidak aman adalah tidak terwujudnya keadilan global. Munculnya terorisme merupakan akibat ketidakadilan global. Misalnya, Negara yang tidak mau tunduk dengan Negara yang berkuasa maka akan di bombardir, padahal kalau kita berbicara tentang kenegaraan maupun kemanusiaan itu sudah melanggar hukum maka muncullah gerakan ISIS.
“ISIS bukan sebuah agama melainkan sebuah ideologi. ISIS tidak akan bisa berkembang di Indonesia karena bertentangan dengan ideologi Pancasila, UUD’45 dan Bhinneka Tunggal Ika,” kata KH. Abdusshomad.