LDII Jawa Timur melakukan sosialisasi tentang kemandirian ketahanan pangan rumah tangga perkotaan dengan metode tanaman buah dalam pot (tabulampot) di Pondok Pesantren Mulyo Abadi, Mulungan, Sendangadi, Mlati, Sleman, pada Sabtu (18/1).
Pengurus Biro Litbang, Iptek, Sumberdaya Alam, dan Lingkungan Hidup (LISDAL) DPW LDII Jawa Timur, Agus Yudianto memperkenalkan cara berbudidaya melon unggul berjenis inthanon, yang memiliki ciri khas kulit golden dengan net yang cantik dan daging buah berwarna hijau yang segar dan menarik. Tekstur daging buahnya lembut dan renyah.
“Selain dilakukan sosialisasi, juga dilakukan pendampingan dan mentoring kepada peserta pelatihan selama berbudidaya sampai tahap panen,” kata Agus.
Berbudidaya melon inthanon dengan menggunakan polybag ukuran 45 x 45 centimeter atau planterbag 18 liter. Kemudian media tanam berupa tanah, arang sekam, kompos , kapur dengan perbandingan 6:2:1:1. Sedangkan media semai menggunakan tanah/cocopeat, pupuk kandang, arang sekam, dengan perbandingan 2:1:1. Penanaman dengan cara ini relatif hemat biaya karena alat yang dipergunakan cukup sederhana.
Pelatihan yang mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat dan Dukungan Program Ketahanan Pangan” ini dibuka Ketua DPW LDII Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Atus Syahbudin.
Dalam sambutannya, Atus menekankan komitmen LDII untuk membantu program prioritas pemerintah khususnya program ketahanan pangan. Hal tersebut sebagai bentuk adaptasi LDII sebagai organisasi dalam berdakwah dengan lingkungan.
“Mengacu dari firman Allah SWT yang artinya ‘Jadilah diri kalian menjadi umat yang mengajak pada kebaikan’ maka LDII juga harus bisa berbuat kebaikan,” ujar Atus, di hadapan 40 peserta perwakilan DPD LDII tiap kabupaten di DIY.
Atus juga mengungkapkan kegiatan itu diselenggarakan selain untuk kemandirian ketahanan pangan, sekaligus untuk menanamkan pendidikan 29 karakter luhur.
“Agar dapat menghasilkan buah melon yang berkualitas, dibutuhkan kerja keras, cerdas dan cermat. Ini salah satu penerapan 29 karakter luhur,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Atus, kegiatan ini juga sebagai salah satu wujud dukungan LDII DIY terhadap program pemerintah dalam hal ketahanan pangan.
Atus juga berpesan agar materi yang diperoleh dari narasumber dapat disampaikan kepada seluruh warga di daerah masing-masing. “Bapak ibu yang hadir di sini termasuk pilihan, yang diharapkan menjadi pelatih untuk melatih warganya di wilayah masing-masing,” pesan Atus.
Tak berhenti pada sosialisasi, peserta diharapkan bisa menindaklanjuti dengan segera mempraktekkan di tempat asal.
“Nanti saya akan tanya kepada para ketua DPD, untuk cek sejauh mana kinerjanya,” imbuhnya
Acara tersebut juga dihadiri Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) DIY, Syaifudin Jufri dan pengurus Biro Ekonomi dan Pemberdayaan Umat Dewan Masjid Indonesia (DMI) DIY, Jumarodin, yang juga menjabat di Komisi Ekonomi dan Bina Kesejahteraan Umat MUI DIY.